Bertempat di kediaman Advokad Neki Hendrata, SH di Lenang Datu, Desa Dalam, Kecamatan Alas, acara yang berlangsung pada Sabtu malam ini disambut antusias oleh sekitar 80 tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan kalangan pondok pesantren. Suasana hangat dan penuh harapan tampak jelas saat sesi dialog berlangsung.
Acara dibuka dengan pemberian santunan kepada 15 anak yatim dan janda kurang mampu, diserahkan oleh Pariwa (Sesepuh) Adat Sumbawa, M Yakub, didampingi oleh Direktur MI6, Bambang Mei Finarwanto. Rasa syukur dan terima kasih terpancar dari wajah para penerima bantuan.
Sesi dialog yang menjadi inti acara dipandu oleh Agus Adrianto, tokoh muda penggagas pemekaran wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Daeng Ako, sapaan akrab M Yakub, membuka dialog dengan mengisahkan pengalamannya bersama Musyafirin, yang telah berhasil membuat gebrakan perubahan signifikan di Sumbawa Barat.
“Keberpihakan Musyafirin terhadap isu-isu rakyat kecil sudah terbukti. Gebrakan jambanisasi dan percepatan pembangunan infrastruktur adalah bukti nyata komitmennya,” ungkap Daeng Ako.
Bambang Mei Finarwanto, rohmi-firin-terus-meroket/" target="_blank" rel="noopener">Direktur Mi6, menegaskan pentingnya pemetaan isu strategis dari masyarakat Alas untuk menyusun kebijakan yang tepat sasaran bagi pasangan Rohmi-Firin. Menurutnya, aspirasi masyarakat adalah cerminan realitas sosial dan ekonomi yang harus diintegrasikan dalam platform politik calon pemimpin.
“Dengan menyerap aspirasi sebanyak-banyaknya, calon kepala daerah dapat memahami beragam kebutuhan dan masalah yang ada, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih komprehensif dan efektif,” ujar Didu, panggilan akrab Bambang.
Mashur, tokoh masyarakat Alas, menyampaikan pentingnya pembentukan tim pemenangan Rohmi-Firin hingga tingkat dusun. Menurutnya, waktu konsolidasi yang hanya 4 bulan memerlukan strategi yang matang dan terstruktur.
“Alas adalah barometer politik Sumbawa. Kongres Rakyat Alas bisa menjadi gebrakan konsolidasi yang nyata,” usul Mashur dengan penuh semangat.
Di bidang infrastruktur, warga seperti Dayat dan Alwi menyampaikan harapan mereka untuk peningkatan pembangunan jalan, irigasi, penyediaan air bersih, dan penerangan jalan. Mereka mengaku iri dengan pembangunan yang telah dicapai di Sumbawa Barat di bawah kepemimpinan Musyafirin.
Ibu Aweng, seorang janda kepala keluarga, menyampaikan harapannya agar pemimpin perempuan seperti Rohmi dapat lebih peka terhadap masalah yang dihadapi perempuan kepala keluarga. Sementara itu, Herman Muis, seorang pelatih tinju, menyoroti potensi besar olahraga tinju di Sumbawa yang belum mendapat perhatian memadai.
Dialog yang berlangsung lebih dari dua jam ini ditutup dengan tanggapan dari Bambang Mei Finarwanto. Ia menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang muncul dalam Roadshow ini akan menjadi sumber informasi berharga bagi pasangan Rohmi-Firin dalam menyusun kebijakan yang tepat dan relevan.
“Pemetaan isu strategis ini memastikan bahwa aspirasi masyarakat Sumbawa tercermin dalam rencana dan kebijakan pemerintahan Rohmi-Firin. Ini bukan hanya tentang mengidentifikasi masalah, tetapi juga menemukan peluang untuk perbaikan dan pengembangan di tengah masyarakat,” tutup Didu.
Dengan semangat yang berkobar, warga Alas dan seluruh peserta Roadshow pulang dengan harapan baru, menantikan perubahan nyata yang diusung oleh pasangan Rohmi-Firin. Roadshow ini bukan hanya menjadi wadah aspirasi, tetapi juga simbol kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi NTB.