Mataram, Jurnalekbis.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Mataram untuk memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara langsung kepada para siswa yang telah berusia 17 tahun. kegiatan ini bertujuan untuk memastikan hak pilih pemilih pemula, termasuk kelompok disabilitas dan masyarakat rentan lainnya, terjamin dalam pemilihan yang akan datang. Selasa (5/11).
Wamendagri Bima Arya menegaskan pentingnya akses perekaman data untuk seluruh warga negara, khususnya pemilih pemula. Ia menyampaikan bahwa pemerintah melalui jajaran Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus pada perekaman KTP bagi kelompok pemilih ini.
“Kami sebelumnya telah memberikan arahan kepada jajaran Dukcapil seluruh Indonesia untuk memberikan atensi khusus pada perekaman warga negara pemilih pemula yang usia 17 tahun, disabilitas, kalangan termarjinal, dan kalangan rentan. Kita harus menjamin hak pilih untuk mereka semua,” ujar Bima Arya.
Menurut data yang dimiliki Dukcapil, saat ini masih terdapat sekitar 1,5 juta pemilih pemula yang belum melakukan perekaman KTP. Bima Arya menyatakan bahwa waktu yang tersisa hanya kurang dari satu bulan, sehingga dibutuhkan upaya proaktif dari Dukcapil untuk menyelesaikan proses perekaman ini.
“Saya mendorong Dukcapil untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan jemput bola. Data pemilih harus segera di cek secara langsung, karena satu suara itu sangat penting, bukan hanya sebagai hak warga negara tetapi juga dalam memperkuat legitimasi politik,” jelasnya.
Wamendagri menekankan pentingnya pemilih pemula yang hampir mencapai usia 17 tahun sebelum 27 November untuk segera melakukan perekaman data, meskipun data mereka mungkin belum diupdate dalam daftar pemilih.
“Data KTP elektronik yang sudah direkam ini bisa digunakan sebagai identitas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga hak pilih mereka tetap terjamin,” tegasnya.
Kegiatan di SMA Negeri 1 Mataram ini juga menjadi momentum bagi Dukcapil untuk melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Bima Arya menyebutkan bahwa tidak hanya pihak Dukcapil, tetapi juga pihak sekolah diharapkan dapat ikut mendukung perekaman data ini, terutama bagi siswa yang mendekati usia pemilih.
“Dengan momentum ini, sosialisasi juga bisa dilakukan di seluruh Indonesia. Tidak hanya Dukcapil yang berperan dalam mendata, tetapi pihak sekolah juga sangat penting untuk mendukung ini,” tambahnya.
Agenda perekaman KTP ini bukan hanya sekadar administrasi, namun juga bagian dari upaya untuk meningkatkan legitimasi politik melalui hak pilih. Bima Arya menegaskan bahwa setiap suara memiliki peran penting dalam memperkuat sistem demokrasi dan legitimasi hasil pemilu.
Upaya ini sejalan dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri yang menegaskan bahwa seluruh jajaran pemerintah daerah dan instansi terkait wajib mendukung proses ini agar tidak ada warga negara yang kehilangan hak pilihnya. “Ini adalah hak setiap warga negara yang harus dijamin. Dengan memastikan semua pemilih terdaftar dan memiliki KTP, maka kita juga memperkuat sistem demokrasi kita,” kata Bima Arya menutup keterangannya.
Dengan waktu yang semakin dekat menuju Pilkada, dukungan aktif dari berbagai pihak sangat diharapkan demi terlaksananya pemilu yang adil dan demokratis di seluruh Indonesia.