Kota jurnalekbis.com/tag/bima/">Bima, Jurnalekbis.com – Suasana pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bima pada Kamis, 28 November 2024, masih diwarnai oleh ketegangan. Kedua pasangan calon (Paslon), yakni Paslon 01 (H Man Fery) dan Paslon 02 (H Rum Hj Inah), saling mengklaim kemenangan berdasarkan hasil quick count internal masing-masing. Pendukung dari kedua kubu terlihat semakin aktif, salah satunya melalui konvoi yang memenuhi jalan utama di Kota Bima.
Persaingan sengit antara kedua Paslon tampaknya terus berlanjut, bahkan setelah pemungutan suara selesai. Klaim kemenangan oleh masing-masing Paslon memperkeruh suasana, terutama dengan mobilisasi massa melalui konvoi. Aktivitas ini memicu kekhawatiran akan potensi gesekan antar pendukung, yang bisa mengganggu stabilitas keamanan di Kota Bima.
Dalam situasi ini, masyarakat dihimbau untuk menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, yang memiliki kewenangan untuk menetapkan pemenang berdasarkan penghitungan suara final.
Untuk mencegah eskalasi konflik, Komandan Kodim 1608/Bima, Letkol Inf Andi Lulianto S. Kom., M.M., memimpin upaya pengamanan dengan melibatkan jajarannya dan berkoordinasi dengan Polres Kota Bima. Aparat keamanan melakukan langkah-langkah strategis, termasuk pengawasan konvoi dan patroli intensif di titik-titik strategis di seluruh wilayah Kota Bima.
“Kami memastikan semua konvoi berjalan lancar tanpa hambatan. Pengamanan ekstra dilakukan untuk menjaga ketertiban dan mencegah gesekan antar pendukung,” ujar Letkol Inf Andi Lulianto.
Selain itu, pendekatan persuasif dan dialogis menjadi prioritas utama aparat keamanan untuk meredakan tensi di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif pasca Pilkada.
Dandim 1608/Bima juga mengingatkan pentingnya sikap tenang dan toleransi di tengah suasana politik yang memanas. “Kami berharap masyarakat tetap tenang dan menjunjung tinggi rasa toleransi. Mari kita hargai proses demokrasi dengan menunggu hasil resmi dari KPU,” tegasnya.
Selain itu, aparat keamanan meminta masyarakat untuk tidak terpancing oleh provokasi atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan yang kooperatif dari seluruh pihak diharapkan dapat menjaga stabilitas keamanan di Kota Bima selama masa transisi pasca Pilkada.
Langkah tegas dan terukur dari aparat keamanan diharapkan dapat menghindari potensi konflik yang lebih besar. Patroli dan pengawasan akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ketenangan dan mendukung proses demokrasi menjadi kunci utama dalam menciptakan Kota Bima yang damai.
Sementara itu, hasil penghitungan suara resmi dari KPU menjadi penentu akhir dari kontestasi politik ini. Dengan kedewasaan berpolitik dan penghormatan terhadap hasil demokrasi, diharapkan Kota Bima dapat melewati fase ini dengan tetap menjaga persatuan dan kedamaian.