News

Banjir Bandang Sumbawa, Monggo Tewas Terseret Arus

×

Banjir Bandang Sumbawa, Monggo Tewas Terseret Arus

Sebarkan artikel ini
Banjir Bandang Sumbawa, Monggo Tewas Terseret Arus

Sumbawa, Jurnalekbis.com – Desa Luk, Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, berduka atas meninggalnya seorang warga bernama Monggo akibat terseret arus banjir bandang. Kejadian tragis ini terjadi pada Selasa (4/2) sekitar pukul 11.30 WITA ketika Monggo mencoba menyeberangi sungai di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, banjir yang datang secara tiba-tiba membuat Monggo tidak sempat menyelamatkan diri. “Mendapatkan laporan tersebut, kami segera mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Sumbawa untuk melakukan pencarian,” kata Hariyadi.

Setelah menerima laporan, Tim Rescue Pos SAR Sumbawa bersama dengan berbagai unsur seperti TNI, Polri, BPBD, Damkar, relawan, dan warga setempat segera melakukan pencarian. Proses pencarian memakan waktu beberapa jam, dan akhirnya korban ditemukan sekitar 100 meter dari muara sungai dalam keadaan meninggal dunia. “Kemudian jenazah laki-laki lansia tersebut dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga,” tambah Hariyadi.

Baca Juga :  Banjir Bandang Terjang Bima: 3 Tewas, 5 Hilang

Banjir bandang merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia, terutama di musim hujan. Penyebab utama banjir bandang adalah curah hujan yang tinggi dan kurangnya sistem drainase yang baik. Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam seperti banjir bandang. “Dalam keadaan darurat, setiap detik sangat berharga. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk segera melaporkan kejadian-kejadian seperti ini kepada pihak berwenang agar tindakan penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif,” ujarnya.

Selain itu, Hariyadi juga menekankan perlunya pelatihan dan simulasi bencana bagi masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. “Pelatihan dan simulasi bencana sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat. Dengan begitu, risiko kehilangan nyawa dan kerugian materiil dapat diminimalisir,” tambahnya.

Baca Juga :  Fast Boat Tenggelam di Perairan Gili Trawangan

Proses pencarian dan penyelamatan korban banjir bandang di Desa Luk melibatkan kolaborasi yang baik antara Tim SAR dan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BPBD, Damkar, relawan, dan warga setempat. Kolaborasi ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama dalam menghadapi bencana alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *