Mataram, Jurnalekbis.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah bersiap menjadi pusat perhatian nasional. Untuk pertama kalinya, NTB dipercaya sebagai tuan rumah Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 2025. Lebih dari sekadar pesta olahraga, FORNAS VIII hadir sebagai gerakan nasional untuk membumikan olahraga rekreasi sebagai budaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
Dengan mengusung slogan “Kalah Menang Semua Senang”, FORNAS VIII 2025 menyampaikan pesan inklusif bahwa ajang olahraga tak melulu soal prestasi dan kompetisi, tetapi juga tentang kebersamaan, kesehatan, serta pelestarian warisan budaya bangsa.
Menjelang penyelenggaraan resmi yang tinggal menghitung bulan, panitia pelaksana FORNAS VIII menggencarkan kampanye edukatif dan partisipatif di berbagai platform, termasuk media sosial, kanal digital publik, dan komunitas akar rumput.
Kampanye ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi bagian dari semangat FORNAS dengan cara-cara sederhana namun bermakna, seperti:
- Hadir langsung menyaksikan pertandingan FORNAS VIII di berbagai venue NTB.
- Membagikan informasi positif mengenai olahraga rekreasi ke media sosial.
- Mengajak keluarga dan lingkungan sekitar untuk mengenal dan mencintai olahraga rekreasi sebagai gaya hidup sehat.
“FORNAS bukan hanya event olahraga. Lebih dari itu, ini momentum untuk meningkatkan kebugaran fisik dan mental, mempererat ikatan sosial, dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa,” ujar Dr. Ahmad Saufi, Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda dan Peningkatan Prestasi Bangsa Kemenko PMK RI, saat melakukan pemantauan ke sejumlah venue dan Sekretariat FORNAS VIII di Mataram, Selasa (24/06/2025).
Dalam struktur penyelenggaraan FORNAS, kehadiran INORGA (Induk Organisasi Olahraga) memainkan peran vital. INORGA bukan sekadar organisasi pelaksana cabang olahraga, melainkan penjaga semangat, tradisi, dan transformasi olahraga masyarakat Indonesia.
Sebagai pilar utama, INORGA menampung berbagai bentuk aktivitas olahraga non-kompetitif yang selama ini tumbuh di masyarakat, dari yang bersifat tradisional hingga yang berbasis inovasi.
Ada tiga komisi utama di bawah naungan INORGA yang akan tampil dalam FORNAS VIII:
- OKK – Olahraga Kesehatan dan Kebugaran
Meliputi olahraga-olahraga ringan hingga menengah seperti senam, yoga, jalan sehat, dan sejenisnya, yang bertujuan menjaga kebugaran jasmani sehari-hari.
- OPT – Olahraga Petualangan dan Tantangan
Cabang olahraga ini menawarkan tantangan fisik dan adrenalin, seperti panjat tebing, jelajah alam, hingga kegiatan rekreasi berbasis alam terbuka.
- OTKB – Olahraga Tradisional dan Kreasi Budaya
Inilah identitas kultural FORNAS. Cabang ini menyuguhkan permainan tradisional seperti egrang, hadang, gasing, dan lainnya yang dikemas modern namun tetap berakar pada kearifan lokal.

Melalui FORNAS, berbagai jenis olahraga ini tidak hanya dipertandingkan, tetapi juga diperkenalkan kepada generasi muda sebagai bagian dari warisan dan kekayaan budaya bangsa.
Sebagai tuan rumah, NTB menunjukkan komitmen penuh dalam menyukseskan perhelatan nasional ini. Pemerintah Provinsi NTB memastikan bahwa standar penyelenggaraan FORNAS VIII akan memenuhi prinsip inklusivitas, akuntabilitas, dan partisipatif.
“Kita ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa NTB mampu menjadi tuan rumah yang tidak hanya ramah, tetapi juga berdaya. Event ini bukan hanya olahraga, tapi juga etalase ekonomi, pariwisata, dan kolaborasi masyarakat,” ungkap salah satu perwakilan panitia daerah FORNAS VIII.
Diperkirakan lebih dari 13.000 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia akan hadir di NTB. Mereka terdiri dari atlet rekreasi, pelatih, komunitas olahraga, pelaku UMKM, pelajar, dan masyarakat umum.
Agenda FORNAS VIII tidak hanya berfokus pada pertandingan olahraga, tetapi juga menyertakan kegiatan seperti:
- Pameran UMKM lokal dan kuliner khas NTB.
- Pagelaran seni budaya tradisional dari berbagai daerah.
- Dialog kebijakan tentang pembangunan olahraga masyarakat.
- Aksi peduli lingkungan seperti pantai/">bersih pantai dan tanam pohon.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, FORNAS VIII dipastikan berdampak langsung terhadap perekonomian lokal, pemberdayaan pelaku usaha kecil, serta promosi destinasi wisata NTB ke skala nasional.
FORNAS VIII 2025 hadir dengan semangat besar: “NTB Makmur Mendunia”. Filosofi ini mencerminkan bahwa NTB tidak hanya ingin menjadi penyelenggara teknis acara, tetapi juga mengangkat citra daerah sebagai pusat rekreasi, sport tourism, dan budaya kebugaran nasional.
Semangat ini sejajar dengan tujuan besar Pemerintah Pusat dalam membangun Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, selaras dengan penguatan bonus demografi yang puncaknya akan terjadi di tahun 2045.
Dengan menghadirkan FORNAS ke tengah masyarakat, pemerintah ingin menggeser paradigma olahraga dari eksklusivitas kompetisi menjadi inklusivitas partisipasi. Semua warga, tua-muda, laki-laki-perempuan, dari berbagai latar belakang, diajak untuk ambil bagian tanpa tekanan hasil akhir.
“Kita ingin menciptakan ruang sehat, aman, dan menyenangkan bagi seluruh warga negara untuk berolahraga. FORNAS adalah bentuk nyata bahwa olahraga itu milik semua, bukan milik segelintir atlet elite,” tambah Dr. Ahmad Saufi.
FORNAS bukan event seremonial tahunan, melainkan investasi sosial jangka panjang. Setelah ajang ini usai, diharapkan:
- Komunitas olahraga lokal tumbuh lebih solid.
- Warga lebih rutin melakukan aktivitas fisik.
- Pemerintah daerah mengintegrasikan kebijakan olahraga masyarakat ke dalam RPJMD dan anggaran rutin.
- Tradisi olahraga tradisional terarsip dan diwariskan ke generasi selanjutnya.
- Potensi wisata olahraga terus berkembang menjadi sektor unggulan daerah.
Jika dikelola berkelanjutan, FORNAS VIII akan menjadi pemantik lahirnya ekosistem olahraga rekreasi yang kuat dan berdampak positif secara sosial, ekonomi, dan budaya.