Lombok Tengah, Jurnalekbsi.com – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (jurnalekbis.com/tag/basarnas/">Basarnas) melalui Kantor SAR Mataram mencatat keberhasilan penting dalam penanganan kedaruratan medis selama ajang MotoGP Mandalika 2025. Sebanyak tiga pembalap dari berbagai kelas berhasil dievakuasi menggunakan layanan Evakuasi Medis Udara (EMU) menuju RSUD Provinsi NTB untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengatakan dua evakuasi terakhir terjadi pada hari puncak balapan, Minggu (5/10/2025). Kedua pembalap tersebut berasal dari kelas Moto3 dan MotoGP yang mengalami kecelakaan serius di lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit.
“Kedua operasi EMU pada hari Minggu (5/10) menggunakan helikopter jenis Dauphin HR-3601,” ungkap Hariyadi, Senin (6/10/2025).
Helikopter HR-3601 lepas landas dari helipad Medical Centre Mandalika pukul 13.53 WITA dengan membawa pembalap Moto3, lalu mendarat di RSUD Provinsi NTB pukul 14.08 WITA. Sementara pembalap MotoGP dievakuasi sekitar pukul 16.25 WITA dan tiba di rumah sakit rujukan pada 16.40 WITA.

Menurut Hariyadi, keputusan aktivasi EMU diambil secara cepat atas rekomendasi tim medis sirkuit yang menilai kondisi kedua pembalap dalam situasi darurat dan membutuhkan penanganan segera oleh dokter spesialis trauma di RSUD Provinsi NTB.
“Begitu mendapat sinyal dari tim medis sirkuit, kami langsung aktifkan helikopter dan memastikan jalur udara aman untuk pendaratan di RSUD. Prosesnya berjalan cepat dan terkoordinasi dengan baik,” jelasnya.
Hariyadi menambahkan, total ada tiga pembalap yang menjalani evakuasi medis udara selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025. Sebelumnya, seorang pembalap dari kelas Moto2 telah dievakuasi menggunakan helikopter HR-3604 pada Jumat, 3 Oktober 2025.
“Jadi total tiga kali operasi udara selama event berlangsung, semuanya berjalan sukses dan aman. Ini membuktikan kesiapsiagaan personel SAR dan seluruh unsur yang terlibat,” kata Hariyadi.
Basarnas Mataram mengerahkan dua unit helikopter, tenaga medis terlatih, serta personel rescue yang siaga penuh di sekitar area sirkuit sejak sesi latihan dimulai. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan Badan Pangan Nasional, tim medis sirkuit, dan RSUD Provinsi NTB sebagai rumah sakit rujukan resmi MotoGP Mandalika.
Hariyadi menegaskan, keberhasilan seluruh operasi EMU menjadi bukti bahwa sistem penanganan gawat darurat di NTB sudah berjalan terintegrasi dan responsif, terutama dalam event internasional berskala besar seperti MotoGP.
“Seluruh personel, alat utama, dan tim medis bekerja maksimal. Kami memastikan setiap stakeholder, baik pembalap maupun kru, mendapat perlindungan dan penanganan terbaik,” ujarnya.
Basarnas juga memastikan akan terus mengevaluasi pelaksanaan operasi udara untuk meningkatkan kecepatan respon dan keselamatan di masa mendatang, terutama menjelang event MotoGP 2026 yang sudah dipastikan kembali digelar di Mandalika
