JE-Lombok Tengah – Malam Puncak Pesona Bau Nyale jurnalekbis.com/tag/2024/">2024 yang bertajuk “Seribu Putri Mandalika” berlangsung meriah di Pantai Seger, Kuta Mandalika, Lombok Tengah, pada Kamis (29/2/2024).
Pj Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ibnu Salim S. H., M. Si, CGCAE mewakili Pj Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Ibnu Salim menyampaikan bahwa tradisi Bau Nyale merupakan warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat NTB.
“Bau Nyale bukan sekadar tradisi mencari cacing laut, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan spiritual yang tinggi,” kata Ibnu Salim.
Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, menegaskan bahwa budaya Bau Nyale harus terus dilestarikan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga tradisi ini agar tidak hilang.
“Perjalanan panjang pemerintahan, dari Bupati yang terdahulu sampai yang sekarang, budaya ini tidak boleh hilang , dari ratusan tahun dan dikemas dengan berbagai event dan kegiatan,” ungkapnya.
Bupati Pathul Bahri juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar tetap rukun dan saling menghargai agar terciptanya keamanan antar sesama.
“Generasi tua menghargai yang muda, yang muda menghormati yang tua, sehingga nanti rasa aman itu akan terjalin, diantara kita semua untuk menumbuh kembangkan semangat ekonomi di Kabupaten Lombok Tengah,” tuturnya.
Malam Puncak Pesona Bau Nyale 2024 dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti Cilokak, Maos, Betandak, Wayang Kulit, Tari Kolosal, Amtenar, The Datu, dan lain sebagainya.
Sebelumnya, berbagai kegiatan telah digelar dalam rangka memeriahkan Festival Bau Nyale, di antaranya lomba membaca lontar, grand final pemilihan Putri Mandalika, Presean, dan Karnaval Putri Mandalika.
Tradisi Bau Nyale merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Lombok yang dipercaya sebagai momen munculnya cacing laut yang diyakini sebagai reinkarnasi Putri Mandalika. Tradisi ini menjadi daya tarik wisata yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Lombok.