JE-Mataram – Curah hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada dasarian I Maret jurnalekbis.com/tag/2024/">2024 masih tergolong tinggi, dengan beberapa wilayah mengalami hujan dengan intensitas sangat tinggi. BMKG memprediksi hujan lebat akan terus terjadi di NTB pada dasarian II Maret 2024, dengan beberapa wilayah berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Berdasarkan data BMKG, curah hujan tertinggi pada dasarian I Maret 2024 tercatat di pos hujan Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, sebesar 700 mm/dasarian.
“Hujan tinggi masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah NTB pada dasarian II Maret 2024,” kata Yuhanna Maurits, Forecaster BMKG Stasiun Klimatologi NTB.
Wilayah yang perlu diwaspadai potensi hujan tinggi dengan kategori AWAS meliputi:
Sementara wilayah dengan kategori SIAGA meliputi:
- Kabupaten Bima: Kecamatan Sanggar
- Lombok Timur: Kecamatan Sambelia
Wilayah lain di NTB juga perlu waspada potensi hujan lebat, termasuk Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Sumbawa.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
“Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor,” kata Yuhanna.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan memperhatikan imbauan dari pemerintah daerah setempat.
- Siapkan perlengkapan untuk menghadapi hujan, seperti payung, jas hujan, dan sepatu bot.
- Hindari beraktivitas di luar ruangan saat hujan deras.
- Jika terpaksa harus keluar rumah, perhatikan kondisi lingkungan sekitar dan hindari daerah rawan banjir dan tanah longsor.
- Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat.
- 77">Siapkan makanan dan minuman siap saji untuk mengantisipasi situasi darurat.
- Pantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan ikuti imbauan dari pemerintah daerah setempat.
Dengan kewaspadaan dan kesigapan masyarakat, diharapkan potensi dampak dari cuaca ekstrem di NTB dapat diminimalisir.