BeritaBisnisEkonomiNasionalNews

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

×

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

Sebarkan artikel ini
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global
Kunjungi Sosial Media Kami
jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2024/05/1649251598-700x400.jpeg" alt="Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global" width="626" height="358" /> Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global

JE-Jakarta – Di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rapat bulanannya pada 2 Mei 2024 menyampaikan kabar gembira: stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga dengan baik.

“Kinerja intermediasi yang kontributif dan likuiditas yang memadai, bersama dengan tingkat permodalan yang kuat, menjadi fondasi kokoh bagi sektor jasa keuangan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global,” ujar Aman Santosa, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK. Selasa (14/5).

Sementara itu, Aman menyatakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP) Amerika Serikat melambat menjadi 1,6 persen secara quarter-to-quarter, memicu spekulasi tentang potensi pemotongan Fed Funds Rate (FFR).

“Sementara itu, European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BOE) dihadapkan pada dilema antara pertumbuhan yang rendah dan inflasi yang tinggi di Eropa, dengan prediksi pasar mengarah pada kemungkinan penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan,” jelasnya.

Di Tiongkok, beberapa indikator kinerja ekonomi menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, meskipun ada pelemahan permintaan domestik. Hal ini mendorong pemerintah untuk melanjutkan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif.

“Di Indonesia, inflasi inti mengalami peningkatan, menunjukkan pemulihan permintaan selama periode Pemilu dan bulan Ramadhan. Sektor manufaktur juga menunjukkan peningkatan kinerja, didukung oleh peningkatan volume pesanan dan produksi baru,” terangnya.

Pertumbuhan ekonomi Q1 2024 mencapai 5,11 persen year-on-year, didorong oleh konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) dan konsumsi pemerintah.

“Kita harus memperhatikan potensi normalisasi pertumbuhan ekonomi setelah periode pemilu dan Ramadan, serta dampak normalisasi harga komoditas terhadap pertumbuhan ekspor.” Katanya.

Pertemuan tahunan OJK pada Februari 2024 dengan tema zSektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan” menjadi bukti komitmen Indonesia untuk menjaga stabilitas sektor keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Kakak Ipar Bunuh Adik Ipar di Lombok Timur: Diduga Dipicu Cekcok dan Ancaman Pembunuhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *