News

Pendaki Asal Irlandia Berhasil Dievakuasi Dengan Selamat

0
×

Pendaki Asal Irlandia Berhasil Dievakuasi Dengan Selamat

Sebarkan artikel ini
Pendaki Asal Irlandia Berhasil Dievakuasi Dengan Selamat

Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Kecelakaan kembali terjadi di kawasan Puncak rinjani/">Gunung Rinjani, yang melibatkan dua pendaki, salah satunya Warga Negara Asing (2024/10/04/tim-sar-terus-mencari-pendaki-hilang-di-jurang-gunung-rinjani/" target="_blank" rel="noopener">WNA) asal Irlandia bernama Farrel Paul (31). Korban berhasil diselamatkan setelah jatuh di punggungan Gunung Rinjani pada Rabu pagi, 9 Oktober 2024. Namun, proses evakuasi pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarok, masih berlanjut akibat medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu.

Menurut Kepala Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Budi Sumardi, Farrel Paul jatuh di area yang dikenal sebagai “letter E”, sebuah kawasan di punggungan gunung yang memiliki medan terjal. “Korban WNA jatuh di bawah letter E,” jelas Budi. Namun, penyebab jatuhnya korban masih belum dapat dipastikan hingga kini.

Baca Juga :  Dames Damai Fair: Promosi UMKM dan Tradisi Lokal

Beruntung, Farrel berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh tim gabungan yang terdiri dari petugas BTNGR, Basarnas, dan relawan. “Alhamdulillah korban selamat,” kata Budi, yang menyampaikan bahwa korban langsung mendapatkan perawatan medis setelah dievakuasi dari lokasi kejadian. Meskipun selamat, korban mengalami trauma akibat jatuh dari ketinggian di medan yang cukup ekstrem.

Sementara itu, tim gabungan juga tengah berupaya mengevakuasi jasad pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarok, yang jatuh di punggungan Gunung Rinjani pada hari sebelumnya. Proses evakuasi ini berlangsung cukup lama karena menghadapi berbagai kendala alam, seperti kabut tebal, angin kencang, dan medan yang terjal. “Titik jatuhnya korban berada di kedalaman sekitar 300 meter, sehingga membutuhkan waktu lebih lama,” kata Budi.

Baca Juga :  Kementerian Agama NTB Buka 267 Formasi CPNS, Didominasi Tenaga Guru

Medan di sekitar Gunung Rinjani terkenal sulit, terutama di bagian punggungan dan jalur menuju puncak. Cuaca yang tidak menentu sering kali menghambat proses penyelamatan dan evakuasi. BTNGR menargetkan evakuasi selesai pada hari yang sama, namun semua bergantung pada kondisi cuaca di lokasi. “Hari ini masih lanjut evakuasi jasad pendaki dari Jakarta,” tambah Budi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *