Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih predikat “Prima Utama” dalam ajang Penganugerahan Penilaian Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI). Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung di Jakarta pada Rabu (14/05/2025).
Predikat Prima Utama merupakan level penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kemenhub dalam penilaian pelayanan prima yang rutin diadakan setiap dua tahun sekali. Capaian ini menunjukkan pengakuan atas kualitas pelayanan Bandara ZAM Lombok yang dinilai telah melampaui standar yang ditetapkan.
Dalam ajang yang sama, dua bandara internasional lainnya juga berhasil meraih predikat serupa, yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta. Sementara itu, tujuh bandara lain yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) juga mendapatkan apresiasi dengan predikat “Prima Madya”. Ketujuh bandara tersebut adalah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Bandara Internasional Sentani Jayapura, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
General Manager Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Stephanus Millyas Wardana, menyambut gembira penghargaan tertinggi ini. “Penghargaan dari Kemenhub ini merupakan wujud apresiasi serta pengakuan atas komitmen dan kinerja kami dalam memberikan layanan prima kepada seluruh pengguna jasa bandara. Hal ini akan kami jadikan sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperbaiki setiap kekurangan yang ada,” ujarnya dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Stephanus Millyas Wardana menekankan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran di Bandara ZAM Lombok yang terus berupaya memberikan pengalaman terbaik bagi para penumpang dan pengguna jasa lainnya. Penghargaan ini, menurutnya, akan menjadi pendorong semangat untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang semakin berkualitas.
Kementerian Perhubungan melalui keterangannya menyampaikan bahwa penganugerahan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas komitmen dan dedikasi unit-unit pelayanan publik di sektor transportasi dalam menyediakan layanan terbaik bagi masyarakat. Kegiatan Penilaian Pelayanan Prima ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas layanan publik secara berkelanjutan, sekaligus memberikan stimulus dan motivasi kepada para pengelola untuk terus berkreasi dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan.
Proses penilaian penghargaan ini dilakukan secara independen oleh tim yang beranggotakan perwakilan dari berbagai instansi dan ahli, termasuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Ombudsman Republik Indonesia, akademisi, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pengamat transportasi, serta perwakilan dari media massa.
Tim penilai independen ini melakukan evaluasi berdasarkan enam aspek utama yang menjadi tolok ukur pelayanan prima. Keenam aspek tersebut meliputi: Kebijakan Pelayanan, Profesionalisme Sumber Daya Manusia,(SDM),Sarana dan Prasarana, Sistem Informasi, Konsultasi dan Pengaduan dan Inovasi Pelayanan.

Proses penilaian yang ketat ini mempertimbangkan standar pelayanan yang tinggi serta penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Melalui mekanisme ini, Kemenhub berharap agar setiap unit pelayanan publik di sektor transportasi akan terus berinovasi dan memberikan layanan yang semakin ramah, responsif, dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Capaian predikat Prima Utama ini bukanlah proses yang instan bagi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok. Sebelumnya, bandara yang menjadi pintu gerbang utama pariwisata Pulau Lombok ini telah menunjukkan tren peningkatan kualitas pelayanan yang signifikan.
Dalam catatan sejarah penghargaan serupa, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok secara berturut-turut berhasil meraih predikat Prima Madya pada tahun 2014, 2016, dan 2018. Kemudian, bandara ini berhasil naik kelas dengan meraih predikat Prima Pratama pada periode tahun 2021-2022.
Selain penghargaan dari Kemenhub ini, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok juga baru-baru ini mendapatkan pengakuan di kancah yang lebih luas. Pada Februari 2025, bandara ini dinobatkan sebagai “The Most Improved Airport” dalam ajang InJourney Innovation Awards untuk kategori bandara dengan jumlah penumpang di bawah 5 juta per tahun. Penghargaan ini semakin mengukuhkan komitmen Bandara ZAM Lombok dalam melakukan perbaikan dan inovasi secara berkelanjutan.
Pencapaian predikat Prima Utama oleh Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan, terutama bagi sektor pariwisata dan perekonomian lokal di Nusa Tenggara Barat. Dengan kualitas pelayanan bandara yang semakin baik, citra Lombok sebagai destinasi wisata akan semakin meningkat di mata wisatawan domestik maupun internasional.
Pelayanan yang prima di bandara akan memberikan kesan pertama dan terakhir yang positif bagi para wisatawan. Proses kedatangan dan keberangkatan yang lancar, fasilitas yang memadai, serta keramahan petugas bandara akan meningkatkan kepuasan wisatawan dan berpotensi mendorong mereka untuk kembali berkunjung ke Lombok.
Selain itu, kualitas pelayanan bandara yang baik juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Efisiensi dalam logistik dan transportasi udara akan mempermudah aktivitas bisnis dan investasi di wilayah Lombok dan sekitarnya.
Dengan raihan predikat Prima Utama ini, Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok tidak akan berpuas diri. Manajemen bandara telah menegaskan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi, inovasi, dan peningkatan kualitas pelayanan di berbagai aspek.
Fokus ke depan adalah bagaimana mempertahankan standar pelayanan yang sudah tinggi ini dan terus berupaya melampauinya. Pengembangan infrastruktur bandara, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi untuk mempermudah layanan, serta mendengarkan masukan dari pengguna jasa akan menjadi prioritas utama.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengguna jasa bandara, para stakeholder, dan seluruh karyawan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok atas dukungan dan kerja kerasnya sehingga kita bisa meraih penghargaan yang membanggakan ini. Ke depan, kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik demi kepuasan seluruh pengguna jasa,” pungkas Stephanus Millyas Wardana.
Capaian Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok ini menjadi bukti nyata bahwa dengan komitmen dan kerja keras, unit pelayanan publik di Indonesia mampu mencapai standar pelayanan yang sangat baik dan diakui secara nasional. Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi unit pelayanan publik lainnya di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas layanannya.