Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari dan tantangan infrastruktur yang kerap dihadapi masyarakat, muncul sosok-sosok inspiratif yang bergerak atas dasar kepedulian murni. Salah satunya adalah Jarot Saka, seorang pemuda asal Presak, Desa Montong Gading, Kecamatan Terara, lombok-timur/">Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Anda tidak akan melihatnya bergelantungan dengan jaring laba-laba seperti di film-film Hollywood, namun aksinya tak kalah heroik. Mengenakan kostum Spiderman, Jarot bukanlah tengah berakting, melainkan berjibaku menambal jalanan berlubang demi keselamatan bersama.
Aksi unik Jarot ini bukan tanpa alasan. Dengan kostum pahlawan super yang identik dengan Peter Parker itu, ia dengan sigap mengumpulkan batu-batu kecil dan kerikil. Material tersebut kemudian ia tata rapi di lubang-lubang jalan yang menganga, yang kerap menjadi momok bagi para pengendara. Sambil sesekali mengatur lalu lintas agar tidak terganggu, Jarot dengan lincah mencampur material dasar aspal, lalu menuangkannya untuk menutupi kerusakan. Tak berhenti di situ, ia meratakannya dengan alat stamper sederhana agar kerikil dan campuran aspal tersebut padat dan jalan kembali aman dilintasi.
Fenomena “Spiderman dari Terara” ini telah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan terakhir, menjadi pemandangan yang sekaligus mengharukan dan membanggakan bagi warga sekitar. Inisiatifnya ini murni panggilan jiwa sosial, lahir dari keprihatinan mendalam setelah mendengar dan menyaksikan banyaknya laporan warga yang kerap mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang. Tanpa banyak kata, Jarot memutuskan untuk turun tangan langsung.
“Karena sangat prihatin melihat para pengendara sepeda motor yang berlalu lalang melintasi (jalan berlubang), yang kita khawatirkan hal yang tidak diinginkan, yaitu kecelakaan, “Akhirnya saya turun ke lapangan untuk membantu masyarakat, semata-mata agar tidak terjadi kecelakaan akibat jalan yang rusak dan berlubang” ungkap Jarot. Sabtu (31/5).
Bagi Jarot, mengenakan kostum Spiderman memiliki makna tersendiri. Ini bukan sekadar untuk menarik perhatian, melainkan sebuah simbol. “Saya gunakan kostum ini karena untuk mengenang sosok pahlawan asli. Jadi saya tunjukkan (aksi saya) untuk meratakan jalan-jalan yang rusak berlubang dan juga membersihkan pasir-pasir yang berserakan di tengah jalan,” jelasnya.

Kecintaannya pada karakter pahlawan fiktif tersebut ia manifestasikan dalam aksi nyata yang berdampak langsung bagi komunitasnya. “Setiap saya melakukan perbaikan jalan yang rusak berlubang, saya selalu menggunakan kostum Spiderman. Karena saya suka sekali dengan film Spiderman. Jadi saya membeli kostum ini dan untuk mengenang pahlawan yang ada di film Spiderman,” tambahnya.
Selama kurang lebih tujuh bulan ia secara konsisten melakukan aksi perbaikan jalan ini. Respons masyarakat pun beragam. “Selama di jalan, banyak pengendara yang menyapa, senang, dan ada juga yang tidak senang,” tutur Jarot.
Ia mengakui adanya pro dan kontra, sebuah hal yang lumrah dalam setiap aksi sosial. Namun, dukungan dari orang-orang terdekat menjadi bahan bakar semangatnya. “Kalau tanggapan teman-teman saya, mereka bangga, senang melihat saya. Dan keluarga saya pun, mereka senang melihat aksi saya karena yang saya lakukan ini bukan untuk merugikan orang lain dan merepotkan orang lain. Sedang aksi saya ini adalah kegiatan menambal jalan untuk membantu masyarakat dengan cara saya sendiri,” paparnya.
Aksi tunggal Jarot Saka dengan kostum Spiderman-nya perlahan tapi pasti mampu menarik simpati, khususnya dari kalangan anak-anak muda di lingkungannya. Keikhlasan dan kegigihannya menginspirasi orang lain untuk turut berkontribusi. Sejak beberapa waktu lalu, Jarot tidak lagi sendirian. Ia kini dibantu oleh beberapa relawan lainnya yang tergabung dalam Komunitas Ganesa Peduli. Bersama-sama, mereka secara aktif mencari titik-titik jalan yang berlubang untuk kemudian ditambal.
Khairul Iswandi dari Komunitas Ganesa Peduli membenarkan dan memberikan konteks lebih lanjut mengenai urgensi kegiatan mereka. “Kegiatan penambalan jalan berlubang ini, tepatnya di jalan pariwisata Otak Kokok, dari Pok Banyar menuju ke Kecamatan Montong Gading,” ujar Khairul.
Ia menyoroti betapa berbahayanya kondisi jalan tersebut. “Jadi posisi jalan berlubang ini persis di tengah-tengah, sehingga ini sangat membahayakan pengendara. Mengingat juga jalan ini minim lampu penerangan jalan,” ungkapnya.
Kolaborasi antara Jarot “Spiderman” Saka dan Komunitas Ganesa Peduli ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah inisiatif individu dapat berkembang menjadi gerakan sosial yang lebih besar. Mereka bahu-membahu, mengumpulkan sumber daya seadanya, demi satu tujuan mulia: menciptakan jalanan yang lebih aman bagi semua.
Bagi Jarot Saka, aksinya ini memiliki dimensi spiritual yang lebih dalam. Ia melihatnya sebagai salah satu cara berdakwah, menyebarkan kebaikan melalui tindakan nyata. “Ini juga salah satu cara dakwah saya. Semoga bisa menjadi contoh untuk teman-teman di luar sana dan semoga bermanfaat untuk semuanya,” harapnya.
Aksi Jarot dan kawan-kawan relawan Ganesa Peduli juga secara tidak langsung “menyentil” pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas pemeliharaan infrastruktur jalan. Namun, alih-alih hanya mengeluh atau menunggu, mereka memilih untuk bertindak. Semangat proaktif inilah yang patut diapresiasi dan ditiru.