Jurnalekbis.com – Layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Praktis dan instan, fitur ini menawarkan kemudahan bertransaksi tanpa harus membayar tunai di awal. Namun di balik kemudahannya, penggunaan paylater yang tidak bijak dapat menjadi boomerang dan merusak arus kas alias cash flow pribadi.
Pakar keuangan menyebut, penggunaan paylater sebenarnya sah-sah saja, asalkan dilakukan dengan perencanaan matang. “Banyak orang terjebak karena menganggap limit paylater seperti uang ekstra. Padahal, itu tetap utang yang harus dilunasi,” kata Financial Planner Prita Ghozie.
Hindari Menggunakan Paylater untuk Kebutuhan Konsumtif
Salah satu kesalahan umum dalam penggunaan paylater adalah memanfaatkannya untuk memenuhi keinginan, bukan kebutuhan. Misalnya, membeli barang-barang diskon yang sebenarnya tidak mendesak, atau membayar liburan tanpa dana cadangan.
Sebaiknya, gunakan paylater hanya untuk keperluan mendesak seperti pembelian obat, perlengkapan kerja, atau biaya tak terduga lainnya. Selain itu, pastikan ada dana untuk membayar tagihan saat jatuh tempo.
Hitung Kemampuan Bayar Sebelum Checkout
Sebelum menggunakan paylater, pastikan kamu tahu betul berapa cicilan per bulan yang harus dibayar dan apakah masih sesuai dengan penghasilanmu. Idealnya, total cicilan utang tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan.
Berikut rumus sederhananya: Total Cicilan Bulanan ≤ 30% x Pendapatan Bersih Bulanan
Jika penghasilan bersihmu Rp5 juta per bulan, maka total cicilan maksimal adalah Rp1,5 juta. Jika cicilan paylater membuat total cicilan melampaui batas itu, sebaiknya tunda transaksi.

Jangan Punya Lebih dari Satu Paylater Aktif
Di tengah gempuran promo dan potongan harga dari berbagai aplikasi, banyak orang tergoda untuk memiliki lebih dari satu akun paylater. Ini berisiko besar mengacaukan pengelolaan utang.
Jika tetap ingin menggunakan paylater, cukup pilih satu layanan yang paling sering digunakan, dan pantau limit serta transaksinya secara rutin.
Pantau Tanggal Jatuh Tempo dan Bayar Tepat Waktu
Paylater bisa menjadi sumber masalah jika kamu telat membayar. Selain dikenakan denda, keterlambatan juga bisa menurunkan skor kredit yang akan berdampak jangka panjang, terutama jika suatu saat ingin mengajukan pinjaman resmi seperti KPR atau KTA.
Pertimbangkan Biaya Tambahan dan Bunga
Tak sedikit layanan paylater mengenakan bunga yang cukup tinggi, bahkan setara dengan kartu kredit. Beberapa juga memiliki biaya administrasi tersembunyi yang baru terasa saat tagihan muncul.
Sebelum menyetujui transaksi, baca dengan saksama seluruh ketentuan, termasuk bunga, denda, dan tenor cicilan. Bila memungkinkan, pilih opsi paylater 0% atau cicilan tanpa bunga agar pengeluaran tetap terkendali.
Manfaatkan untuk Mencatat Riwayat Kredit Positif
Meski berisiko, penggunaan paylater bisa menjadi peluang untuk membangun credit score yang baik, selama digunakan secara bijak dan dibayar tepat waktu. Riwayat kredit yang positif akan mempermudah kamu di masa depan saat mengakses produk keuangan formal.
Tips Menggunakan Paylater Agar Aman Bagi Cash Flow:
-
✅ Gunakan hanya untuk kebutuhan penting
-
✅ Pastikan punya dana untuk membayar saat jatuh tempo
-
✅ Jangan tergiur diskon dan promo
-
✅ Batasi satu akun paylater aktif
-
✅ Selalu cek dan bayar tagihan tepat waktu
-
✅ Hindari paylater sebagai solusi darurat keuangan
