Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Satuan Tugas (Satgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1606/Mataram menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat pedesaan dengan menggelar sosialisasi kesehatan lingkungan dan penanggulangan bencana alam. Kegiatan yang melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat ini digelar di Rumah Produksi Gula Aren, Dusun Tempos Madani, Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Sabtu malam (25/10/2025).
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan nonfisik TMMD yang tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap berbagai persoalan sosial, kesehatan, dan bencana alam.
Perwakilan Dinas Kesehatan Lombok Barat, Edi Setiya Budi, S.K.M, menekankan pentingnya kebersihan lingkungan dalam mencegah penyakit menular. Ia mengingatkan bahwa perilaku sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan bisa menjadi langkah nyata menjaga kesehatan bersama.
“Hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya bisa menyelamatkan banyak orang dari penyakit menular seperti demam berdarah dan diare,” ujarnya di hadapan puluhan warga yang memadati lokasi kegiatan.
Selain edukasi kesehatan, BPBD Lombok Barat turut memberikan penyuluhan tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Lutfi Anto, perwakilan dari BPBD, menjelaskan langkah-langkah tanggap darurat yang perlu dilakukan warga saat menghadapi bencana seperti banjir, tanah longsor, atau gempa bumi yang kerap melanda wilayah NTB.
“Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama dalam meminimalkan korban dan kerugian saat bencana terjadi,” tegasnya.
Sementara itu, Pelttu Selamet Basuki, selaku Pengawas Lapangan Satgas TMMD ke-126 Kodim 1606/Mataram, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari misi TMMD dalam membangun desa secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga mental dan sosial.
“TMMD bukan hanya membangun jalan dan jembatan, tapi juga membangun kesadaran hidup sehat dan tangguh. Kami ingin masyarakat lebih peduli pada kebersihan lingkungan dan siap menghadapi ancaman bencana,” jelasnya.
Menurut Selamet, sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program TMMD. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan di desa-desa lain yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana.
Ucapan terima kasih datang dari Sabarudin, Kepala Dusun Tempos Madani, yang menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warganya.
“Terima kasih kepada Satgas TMMD, Dinkes, dan BPBD. Warga kami kini lebih paham pentingnya menjaga lingkungan dan siap jika bencana datang. Ini pengalaman berharga yang jarang kami dapatkan,” ungkapnya.
Desa Giri Madia sendiri merupakan salah satu lokasi sasaran TMMD ke-126 di Lombok Barat, yang selama ini dikenal sebagai wilayah dengan akses terbatas dan rentan terhadap cuaca ekstrem. Melalui kolaborasi lintas instansi ini, masyarakat diharapkan lebih mandiri dalam menjaga kesehatan, kebersihan, dan keselamatan diri.
Program TMMD ke-126 Kodim 1606/Mataram terus menunjukkan dampak positif di tengah masyarakat, tak hanya dengan membuka jalan dan membangun infrastruktur, tetapi juga membuka wawasan dan kesadaran warga desa tentang pentingnya hidup sehat dan waspada terhadap bencana. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan manusia adalah fondasi utama dari pembangunan fisik yang berkelanjutan.












