Olahraga

Berawal dari Nyabit Rumput, Muhammad Azwar Tembus Podium SEA Games

×

Berawal dari Nyabit Rumput, Muhammad Azwar Tembus Podium SEA Games

Sebarkan artikel ini
Berawal dari Nyabit Rumput, Muhammad Azwar Tembus Podium SEA Games

Lombok Tengah,Jurnalekbis.com— Keraguan orang tua dan warga desa tak menyurutkan langkah Muhammad Azwar, atlet TeqBalll asal Desa Muncan, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah. Berangkat dari keterbatasan dan keseharian sebagai anak desa, Azwar berhasil menorehkan prestasi di level internasional dengan menyumbangkan medali perunggu cabang olahraga TeqBalll pada SEA Games 2025 di Thailand, sekaligus mengharumkan nama Indonesia.

Medali tersebut diraih Azwar di nomor mixed double, berpasangan dengan Sumaya, atlet asal Riau. Keduanya tampil kompetitif sejak fase grup hingga semifinal, menghadapi negara-negara kuat Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Laos, hingga Myanmar.

“Dulu memang sempat diragukan, termasuk sama orang tua. Tapi sekarang alhamdulillah sudah dipercaya dan didukung penuh,” ujar Azwar saat ditemui usai kepulangannya dari Thailand. Kamis (18/12).

Baca Juga :  Peluang Indonesia U-24 Untuk Lolos ke 16 Besar Sebagai Runner-Up Ggrup Sangat Tipis

Azwar mengisahkan perjalanan panjangnya sebelum terjun ke TeqBalll. Ia mengawali karier olahraga dari sepak takraw, yang dijalankan sejak masih duduk di bangku sekolah. Setiap hari, selepas sekolah, Azwar membantu orang tuanya mencari rumput untuk ternak sebelum berangkat latihan.

“Pulang sekolah nyabit rumput dulu, habis itu baru latihan takraw. Kalau belum dapat rumput, belum boleh pergi,” katanya. Kedisiplinan itu, menurut Azwar, membentuk mental dan daya juangnya hingga mampu bertahan di level kompetisi tinggi.

Di SEA Games 2025, pasangan Azwar–Sumaya tampil solid di fase grup dengan menaklukkan Filipina, Malaysia, dan Laos. Mereka keluar sebagai juara grup sebelum menghadapi Myanmar di babak semifinal. Meski sempat memenangkan set pertama, Azwar mengaku mengalami cedera pergelangan kaki yang membuat performanya menurun hingga akhirnya harus puas dengan medali perunggu.

“Kaki saya sempat terkilir di lapangan. Tapi alhamdulillah sekarang sudah pulih,” ucapnya.

Baca Juga :  MotoGP Mandalika 2024: Jokowi Apresiasi Perkembangan Sirkuit

Azwar menyebut lawan terberat datang dari tuan rumah Thailand, yang baru saja mencetak prestasi di ajang Piala Dunia TeqBalll di Rumania. Thailand saat ini dikenal sebagai salah satu kekuatan utama TeqBalll dunia.

Meski demikian, Azwar mengaku bersyukur atas pencapaian tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada pelatih, pengurus, serta keluarganya yang terus memberi dukungan. Ia juga menargetkan prestasi lebih tinggi pada ajang-ajang mendatang, termasuk ASEAN Beach Games dan kemungkinan tampil di ajang multievent berikutnya.

“Saya tidak ingin cepat puas. Ke depan TeqBalll makin berkembang dan persaingan semakin ketat,” ujarnya.

Sementara itu, Makmun, ayah Muhammad Azwar, mengaku tak pernah menyangka anak bungsunya itu bisa menembus pentas internasional. Dalam keseharian, Azwar dikenal sebagai anak pekerja keras yang tak pernah absen latihan.

Baca Juga :  Jelang Moto 2023, Kapolresta Mataram Terima Kunjungan Silahturahmi Pimpinan PLN UP3 Mataram

“Sehari-hari dia nyabit, kasih makan sapi, habis itu jam tiga sore pasti pergi latihan. Tidak pernah berhenti,” kata Makmun.

Ia mengaku bangga dan terharu melihat perjuangan anaknya berbuah prestasi. “Rasanya campur aduk, senang, bangga. Semua tetangga juga ikut bangga,” ujarnya.

Kisah Muhammad Azwar menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Dari desa kecil di Lombok Tengah, ia kini berdiri sebagai atlet nasional yang membawa Merah Putih berkibar di panggung olahraga Asia Tenggara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *