Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Hari ini, Pertamina Mandalika International Circuit menjadi saksi gelaran seri terakhir Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Time Rally 2024. Acara ini diikuti oleh berbagai tim dari seluruh Indonesia, termasuk Protect Sport Pertamina Patra Niaga, Menanjak 84 Club, TSDC Jawa Timur, YR2 Rally Jawa Timur, dan Daihatsu Sport. Selain itu, 12 peserta dari komunitas lokal Nusa Tenggara Barat (NTB) turut ambil bagian dalam kejuaraan Fun Rally sebagai kelas pendukung. Minggu (16/2).
Sebelum memasuki lintasan, para peserta mendapatkan briefing dari Denny Pribadi, Manajer Motorsport Pertamina Mandalika International Circuit. Dalam sesi ini, Denny menjelaskan profil umum sirkuit dan standar keamanan yang harus dipatuhi. Peserta diingatkan untuk mengikuti batas kecepatan yang ditetapkan oleh safety car dan zero car, serta dilarang mendahului kedua kendaraan tersebut.
Total 30 kendaraan roda empat ambil bagian dalam final Kejurnas Time Rally 2024 ini. Sebelum memulai berbagai soal trayek yang diberikan oleh panitia, peserta diajak berkeliling lintasan dan berhenti di tikungan T-10, yang dikenal sebagai Tikungan Pertamina. Di lokasi ini, para peserta turun dari kendaraan dan melakukan sesi foto bersama, menambah semangat dan kebersamaan di antara mereka.
Donny Mahardjono, Wakil Presiden Motorsport MGPA, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan otomotif, khususnya Kejurnas Time Rally. Donny juga menekankan pentingnya sinergi antara MGPA dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat dan IMI NTB dalam memajukan olahraga otomotif di Indonesia.
“Kami atas nama MGPA selaku pengelola Pertamina Mandalika International Circuit, selalu mendukung kegiatan otomotif maupun non-otomotif. Kali ini kami mensupport kegiatan otomotif non-balap, Kejurnas Time Rally,” ujarnya.
Lebih lanjut, Donny menambahkan bahwa Kejurnas Time Rally ini menjadi sarana promosi yang efektif untuk Mandalika Circuit, Lombok, dan NTB secara keseluruhan. Acara ini sejalan dengan program “Road to GT World Challenge Asia Series” yang akan dilaksanakan pada 9-11 Mei 2025, serta “Pertamina Grand Prix of Indonesia” atau IndonesianGP 2025 yang dijadwalkan pada 3-5 Oktober 2025 di sirkuit yang sama.
July Putra dari tim TSDC Jawa Timur/YR2 mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada MGPA dan IMI NTB atas penyelenggaraan Kejurnas Time Rally yang menarik.
“Kami sangat senang dan bangga diadakan Kejurnas Time Rally yang melakukan start di Mandalika Circuit. Pastinya ini akan menumbuhkan keinginan peserta Time Rally yang lain jika diadakan lagi di sirkuit Mandalika,” tuturnya.
Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya event Kejurnas Time Rally Pesona Wisata Rally NTB di Pertamina Mandalika International Circuit. Priandhi berharap sirkuit Mandalika dapat menjadi destinasi wisata umum dan motorsport terbaik di Indonesia, menarik lebih banyak pembalap, peserta, serta wisatawan lokal dan internasional.
“Kami di MGPA selalu dengan tangan terbuka dan senang hati menyambut berbagai event non-otomotif maupun otomotif, baik motorsport maupun non-motorsport,” ujarnya.
Pimpinan lomba Kejurnas Time Rally dan Pesona Wisata Rally NTB, Suryo Putranto, juga mengucapkan terima kasih kepada MGPA atas dukungan yang diberikan. Ia optimis bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum kebangkitan Time Rally setelah sempat vakum akibat pandemi COVID-19.
“Kami yakin olahraga Time Rally akan bangkit dan NTB/Mandalika menjadi putaran yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta ke depannya,” ungkap Suryo.
Priandhi Satria menutup dengan harapan bahwa Pertamina Mandalika International Circuit dapat terus berkembang dan dikenal luas, sejalan dengan arahan INJOURNEY Group sebagai holding BUMN di sektor pariwisata.
“Pertamina Mandalika International Circuit bukan milik MGPA, namun milik Indonesia. Ini harus terus menerus kita besarkan dengan baik, benar, dan glorifikasi demi Indonesia,” pungkasnya.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Final Kejurnas Time Rally 2024 ini, diharapkan ajang serupa dapat terus digelar di masa mendatang, mendukung perkembangan olahraga otomotif dan pariwisata di Indonesia.
