Lombok Barat, Jurnalekbis.com– Pemandangan tak biasa terjadi di Dusun Batu Santek, Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar. Dua Kepala Desa (Kades) dari wilayah berbeda tampak turun langsung bersama warga dan personel TNI dalam proses pengecoran Jembatan Sasaran 3 Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1606/Mataram, Selasa (21/10/2025).
Jembatan yang dibangun di atas aliran sungai kecil ini menghubungkan Dusun Batu Santek–Dasan Geria dengan Dusun Matak–Desa Giri Madia. Kehadirannya diharapkan mampu membuka akses antarwilayah yang selama ini sulit dijangkau kendaraan roda empat, sekaligus memperlancar mobilitas hasil pertanian dan meningkatkan konektivitas ekonomi warga dua desa.
Turut mendampingi kegiatan tersebut Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhabinkamtibmas dari masing-masing wilayah. Kolaborasi lintas sektor itu mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi roh utama program TMMD. Di tengah medan berat dan teriknya matahari, para prajurit TNI, aparat desa, dan masyarakat bekerja bahu-membahu menyelesaikan pengecoran jembatan agar segera bisa dimanfaatkan warga.
“Kami turun langsung agar masyarakat tahu bahwa pembangunan ini milik bersama. TMMD ke-126 Kodim 1606 Mataram bukan hanya soal membangun fisik, tapi juga menumbuhkan rasa persatuan dan kepedulian,” ujar Fahrul Aziz, Kepala Desa Dasan Geria, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Di sisi lain, Kades Giri Madia, Samiudin, mengaku bangga dengan partisipasi warga yang begitu tinggi. Menurutnya, pembangunan jembatan ini bukan hanya membuka akses, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat dua desa yang selama ini cukup terisolir.
“Melalui jembatan ini, kami berharap kehidupan ekonomi warga bisa lebih hidup, akses lebih mudah, dan persaudaraan semakin erat,” ujarnya.
Warga setempat pun menyambut antusias kegiatan tersebut. M. Saleh (49), warga Desa Dasan Geria, mengatakan baru kali ini ia melihat dua kades terjun langsung membantu pengecoran bersama warga dan TNI.
“Biasanya kepala desa hanya memantau. Tapi kali ini mereka kerja bareng, pegang sekop, angkat semen, ikut keringatan. Kami jadi tambah semangat karena merasa diperhatikan,” ucapnya haru.
Sementara itu, Babinsa Dasan Geria, Serka Muhammad Zakaki, menegaskan bahwa semangat gotong royong menjadi kunci keberhasilan setiap sasaran fisik TMMD. Ia menyebut keterlibatan masyarakat dan perangkat desa mempercepat proses pekerjaan sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap hasil pembangunan.
“Tanpa dukungan masyarakat, TMMD tidak akan berjalan maksimal. Di sinilah makna kemanunggalan TNI dan rakyat benar-benar terasa,” katanya.
Komandan Satuan Setingkat Kompi (Dan SSK) TMMD ke-126 Kodim 1606 Mataram, Kapten Inf Safarudin, menambahkan bahwa program TMMD hadir bukan sekadar membangun infrastruktur, melainkan juga membangun karakter kebersamaan di tengah masyarakat.
“TMMD adalah momentum untuk mempererat hubungan antara TNI dan rakyat. Kita ingin masyarakat merasa bahwa TNI bukan hanya penjaga keamanan, tapi juga mitra dalam membangun desa,” tegasnya.
Kini, di tengah suara mesin molen dan deru cangkul yang bersahutan, semangat kebersamaan itu terus menyala. Bagi warga Dasan Geria dan Giri Madia, jembatan yang dibangun melalui TMMD ke-126 ini bukan sekadar beton penghubung dua desa, tetapi simbol nyata persaudaraan dan gotong royong yang tak lekang oleh waktu.