Lombok Utara, Jurnalekbis.com – Operasi pencarian dramatis di kawasan wisata Air Terjun Sekolah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, akhirnya berakhir pada Senin (3/11/2025) siang. Seorang warga yang dilaporkan tenggelam sejak pagi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim SAR gabungan setelah hampir empat jam pencarian tanpa henti.
Pencarian dimulai sekitar pukul 07.30 Wita dengan melibatkan sejumlah unsur gabungan: Polairud Polres Lombok Utara, Polsek Tanjung, Babinsa, TNI AL, Basarnas, serta warga sekitar yang turut membantu proses penyisiran di lokasi kejadian. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kasat Polairud Polres Lombok Utara, AKP I Gusti Made Suarjaya, S.Par., yang mengoordinasikan tim di medan yang cukup terjal dan licin.
“Syukur alhamdulillah, berkat kerja keras tim gabungan, korban berhasil kami temukan dalam waktu kurang dari empat jam,” ujar AKP I Gusti Made Suarjaya saat dikonfirmasi di lokasi. Korban ditemukan sekitar pukul 10.45 Wita di area bawah air terjun setelah dilakukan penyelaman di beberapa titik yang diduga menjadi lokasi terakhir korban terlihat.
Menurut I Gusti, kondisi medan yang licin dan arus deras menjadi tantangan utama dalam proses pencarian. Namun kerja sama lintas instansi, ditambah dukungan masyarakat setempat, menjadi kunci keberhasilan operasi ini. “Kami sangat mengapresiasi semangat seluruh pihak yang terlibat. Ini membuktikan bahwa sinergi antara aparat dan masyarakat sangat penting dalam penanganan musibah seperti ini,” tambahnya.
Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dengan hati-hati menuju posko utama pencarian yang berada tak jauh dari lokasi. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 11.48 Wita sebelum akhirnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarga di rumah duka untuk dimakamkan.
Kapolres Lombok Utara Polda NTB, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., melalui Kasat Polairud, menyampaikan rasa duka mendalam atas peristiwa ini. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berwisata ke kawasan air terjun, terutama pada musim penghujan yang sering membuat debit air meningkat dan aliran sungai menjadi deras.
“Musibah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk tetap waspada dan memperhatikan faktor keselamatan saat berada di lokasi wisata alam,” tegasnya.
Kejadian ini sekaligus menyoroti pentingnya kesiapsiagaan aparat di daerah wisata berisiko tinggi seperti Lombok Utara, yang memiliki banyak air terjun dan jalur perbukitan. Menurut AKP I Gusti Made Suarjaya, Polairud bersama instansi terkait akan terus meningkatkan patroli serta kesiapan peralatan SAR untuk merespons cepat bila terjadi kejadian serupa di masa mendatang.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk selalu siap sedia membantu masyarakat dalam situasi darurat, baik di wilayah perairan maupun pegunungan,” tutupnya.
Dengan berakhirnya operasi pencarian ini, suasana haru menyelimuti warga Desa Tegal Maja. Beberapa saksi mata terlihat meneteskan air mata saat jenazah korban dibawa ke rumah duka. Meski tragedi ini menyisakan duka, keberhasilan tim gabungan menunjukkan kekompakan aparat dan masyarakat dalam menegakkan nilai kemanusiaan di tengah musibah.












