BeritaBisnisDaerahEkonomiPasar

Operasi Pasar Stabiliasi Harag Di Serbu Warga Lombok Utara

×

Operasi Pasar Stabiliasi Harag Di Serbu Warga Lombok Utara

Sebarkan artikel ini
Operasi Pasar murah
Operasi Pasar murah
Kunjungi Sosial Media Kami

jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/06/IMG_5783-250x190.jpg" alt="" width="250" height="190" />Jurnalekbis.com- pasar/">Operasi pasar murah yang digelar oleh Bank Indonesia bersama  Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang di gelar halaman kantor bupati lombok-utara/">kabupaten Lombok Utara langsung diserbu warga.

Warga langsung memburu telur ayam, cabai dan bawang yang di jual murah yakni telur ayam di jual Rp. 50 ribu per tray jauh lebih murah dibandingkan di pasar di harga Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per tary, cabai di jual dengan harga Rp. 30 ribu per kilogramnya sedangkan di pasar Rp.35 ribu per kilogramnya dan bawang merah di jual Rp. 25 ribu per kilogramnya jika di pasar dengan Rp. 40 ribu per kilogramnya.

Salah seorang warga Devi mengaku, dengan adanya operasi pasar murah ini, ia cukup terbantu, pasalnya harga barang yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga barang seperti telur dan komoditi lainnya jauh lebih mahal.

Baca Juga :  Gerakan Pangan Murah Diserbu Warga

“Lebih murah dari tempat biasanya saya beli, biasanya saya beli telur Rp. 54 ribu ke atas, kalau disini Rp. 50 ribuan, jauh lebih murah,” ungkapnya.

Devi berharap kegiatan operasi pasar murah ini, rutin digelar bagi masyarakat, terlebih jelang Hari Raya Idul Adha  harga kebutuhan terus mengalami kenaikan.

“Ini sangat efektif, kalau bisa sering-sering diadakan dan lumayan juga untuk membantu masyarakat,” harapnya.

Selain itu, hal senada diungkapkan oleh ibu Suni, ia mengaku  harga komoditi yang di jual pada operasi pasar murah ini, cukup murah dibandingkan harga di pasar yang menurutnya sangat mahal.

“Kalau bawang merah di sini Rp.25 ribu per kilogram, cabai Rp. 30 ribu per kilogram, kalau di pasar cabai harganya Rp.35 ribu dan bawang merah Rp 40 ribu,” ucapnya.

Baca Juga :  Keutamaan Puasa Arofah

Suni mengaku, rata-rata harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar rata-rata mengalami kenaikan, dan ia berharap kegiatan operasi marah murah ini, sering di lakukan untuk membantu masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pokok terlebih menyambut hari Raya Idul Adha mendatang.

“Lumayan rata-rata mahal, semoga kegiatan ini rutin digelar,” ujarnya.

Sementara itu, untuk menstabilkan kan harga dan menekan inflasi akibat kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut, Bank Indonesia bersama tim pengendali inflasi daerah NTB, terus gencar melakukan operasi pasar murah di pasar-pasar tradisional.

“Kenaikan harga komoditi ini, terjadi cenderung pada saat tertentu pada waktu tertentu atau juga kita lihat terjadi ketidaknormalan harga kita lakukan operasi pasar stabilisasi, kita juga untuk telur ini, sudah operasi pasar untuk stabilisasi ini sudah lima hingga enam hari,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Heru Saptaji.

Baca Juga :  Ketua Komisi Yudisial RI Sidak di Sirkuit Mandalika

Selain itu, dalam operasi pasar stabilisasi harga, pihaknya menyediakan 200 per tray telur ayam dan ratusan kilo bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih dan cabai dan menilai kenaikan harga telur yang baru-baru ini terjadi menurutnya tidak terlalu mendasar.

“200 trai per hari, setiap pasar khususnya di pasar utama dan kita melihat isu mengenai harga telur ini sendiri, tidak ada hal yang mendasar sehingga harga dari sisi pasokan supplier pun tetap saja tidak ada masalah, dan dalam waktu dekat akan kembali ke posisi normal,” tegasnya.

Sebagai upaya menekan harga telur, Bank Indonesia bekerja sama dengan peternak telur  mengirim sebanyak  36.000 butir telur dari klaster binaan di KLU ke Kota Mataram (B to B), serta pengiriman 5 ton pupuk organik kohe dari Klaster Sapi KLU dan Klaster Padi Lombok Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *