BeritaBisnisDaerahEkonomiNewsPolitik

Sosok H. Rusni Pengusaha Nyentrik Penggagas Program UH ASEK

×

Sosok H. Rusni Pengusaha Nyentrik Penggagas Program UH ASEK

Sebarkan artikel ini

JE-Mataram,- Dr. H. Ahmad Rusni, MM.,M.Pd dikenal sebagai pengusaha yang nyentrik. Salah satunya, karena banyak program pemberdayaan jurnalekbis.com/tag/ekonomi/">ekonomi, sosial, dan kerakyatan yang digagas dengan istilah-istilah yang menarik.

Misalnya, program UH ASEK, atau kependekan dari Usaha Keharmonisan, Alam Sehat, Ekonomi Kuat. Maknanya adalah, mengharmoniskan usaha (ekonomi) dengan tetap menjaga kelestarian alam. Outputnya adalah, sumber daya alam yang terjaga otomatis akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.

Implementasi dari UH ASEK ini adalah, ide tidak bisa H. Rusni untuk menghidupkan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif. H. Rusni memiliki lahan ratusan hektar, di Lombok, maupun di Sumbawa.

Lahan-lahan yang oleh banyak orang dianggap sebagai lahan tempat “pembuangan jin” dalam istilah masyarakat di Lombok terhadap lahan-lahan yang tandus dan tidak produktif, dapat disulapnya menjadi lahan subur, dan hijau.

Seperti halnya H. Rusni menyulap puluhan hektar lahan tandus di Lombok Utara, menjadi lahan yang produktif. Lahan yang dulunya berdebu, kering kerontang, dibuat menjadi lahan hijau buah, hanya dengan strategi membuat sumur bor dan mengalirkan air ke setiap batang pohon buah dengan sistem pipanisasi.

Baca Juga :  Pria Ditemukan Gantung Diri di Toilet Restoran

Terbukti, H. Rusni menghijaukan lahan yang tandus itu menjadi lahan produktif buah. Diantaranya, pohon kelengkeng, naga, semangka, jambu, sawo, dan pepaya. Bahkan hasilnya sudah dikirim ke luar daerah. Owner PT. Dasar Grup ini pun sudah banyak mendapatkan penghargaan atas apa yang telah dilakukannya menghidupkan lahan tandus.

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kota Mataram ini kini tengah fokus juga memanfaatkan lahan HKM (Hutan Kemasyarakatan) yang dikelolanya di Lemor, Kabupaten Lombok Timur. H. Rusni kini memanfaatkan izin pengelolaan HKM ini menjadi lahan produktif dan bisa mendorong hidupnya ekonomi kerakyatan.

Ada sebanyak 10.000 pohon durian unggulan yang saat ini sudah menghasilkan. Dalam beberapa tahun terakhir ini ia hijaukan lahan HKM yang dikelolanya. Durian-durian yang sudah ditanam kini mulai produktif.

Baca Juga :  Jelang Ramadhan, Pemprov NTB Perbanyak Operasi Pasar dan Pasar Murah untuk Kendalikan Inflasi

Dalam setahun, pohon durian miliknya bisa berbuah hingga tiga kali. Padahal, biasanya durian hanya berbuah satu kali musim.

“Durian-durian ini adalah durian unggul. Namanya durian ARUS (Ahmad Rusni). Setahun bisa berbuah tiga kali. Karena di treatment dengan pupuk khusus yang saya buat, nama pupuknya juga pupuk ARUS,” ujarnya.

Bulan November 2023 ini, pohon-pohon duriannya tengah berbunga, ada juga yang berbuah. Diperkirakan Desember sudah panen. Satu pohon duriannya juga bisa berbuah hingga 500 buah katanya.

Jika dalam satu pohon, menghasilkan 500 buah, lalu setiap buah bisa dirata-ratakan 3 Kg. artinya, satu pohon bisa menghasilkan 1.500 Kg. jika diasumsikan harga per Kg adalah Rp50.000, maka satu pohon bisa menghasilkan hingga Rp75 juta.

Selain pohon durian, lahan HKM ini juga dimanfaatkan untuk menanam pohon buah lainnya. Seperti alpukat, jeruk, dan ditumpangsarikan dengan tanaman cabai, tomat, dan tanaman hortikultura lainnya.

Baca Juga :  Bandara Lombok akan Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat

Hasil sumberdaya alam ini sudah terbukti menggerakkan ekonomi. Pembeli berdatangan dari berbagai asal. Tenaga pengangkut menjadi hidup. Transportasi menjadi hidup. Ekonomi rakyat menjadi bergerak.

Hasil penjualan buah buah ini, kata H. Rusni, disisihkan 10 persennya untuk santunan bagi anak yatim, lanjut usia dan orang-orang jompo. Mengingat, H. Rusni adalah Ketua Umum Lanjut Usia dan Anak Yatim Piatu (Laju Yapi) Republik Indonesia. Namun tidak seluruh buah yang dihasilkannya dijual, banyak juga yang dibagi-bagikan kepada masyarakat.

Rusni sangat yakin, dengan usahanya menghidupkan / menghijaukan alam, apalagi dengan pohon-pohon buah, alam akan tetap Lestari, mata air akan tetap menyembur, longsor dan banjir atau bencana alam dari kegundulan lahan bisa diminimalisir.

Hijaunya alam, kata H. Rusni, akan menjadi sumber penghidupan dan sumber ekonomi bagi masyarakat. khususnya di lingkungan sekitar. Itulah yang diyakini dari program UH ASEK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *