jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2024/03/image-18-180x130.png" alt="" width="180" height="130" />JE-Lombok Tengah – Di tangan kreatif Tayip Ibrahim, pipa bekas yang terbuang sia-sia menjelma menjadi kerajinan tangan bernilai seni tinggi. Berbekal semangat dan ide inovatif, warga Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah ini mengubah sampah menjadi sumber ekonomi.
Beragam kreasi unik dihasilkan dari pipa bekas, mulai dari lampion, tempat tisu, tempat minuman, tas cantik, hingga berbagai kerajinan menarik lainnya. Proses pembuatannya diawali dengan membersihkan pipa, memanaskannya untuk menghilangkan kotoran, memotongnya menjadi bentuk lempengan, dan kemudian membentuk pola sesuai desain.
Tayip menuturkan, ide awal membuat kerajinan dari pipa bekas muncul karena keprihatinannya terhadap banyaknya sampah pipa di sekitar rumahnya. Ia dan warga lainnya berinisiatif untuk memanfaatkan sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.
“Awalnya kami melihat banyak sampah pipa bekas, dan kami berpikir bagaimana cara memanfaatkannya. Setelah mencari informasi di media sosial, kami menemukan ide untuk membuat lampion, lampu hias, dan berbagai pernak-pernik dari pipa bekas,” ungkap Tayip. Selasa (12/3/2024).
Tayip belajar teknik pembuatan kerajinan dari Youtube, namun ia menambahkan sentuhan kreasinya sendiri untuk menghasilkan desain yang unik. Ia mengaku bahwa proses yang paling sulit adalah mengukir pola, terutama pada lampu hias yang rumit.
“Proses pembuatannya membutuhkan waktu dan kehati-hatian. Untuk lampu hias, bisa memakan waktu satu hari jika fokus. Pola yang paling mudah adalah tempat tisu,” jelas Tayip.
Tayip memasarkan hasil karyanya melalui berbagai cara, seperti kepada tamu yang datang, melalui media sosial, dan pada saat ada event-event tertentu. Dalam satu bulan, ia rata-rata dapat menjual 10 kerajinan.
“Jenis kerajinan yang paling banyak dicari adalah lampion dan lampu hias. Pernah ada yang memesan 40 lampion sekaligus, sehingga kami harus membeli pipa baru karena stok pipa bekas tidak cukup,” tuturnya.
Harga kerajinan pipa bekas ini bervariasi tergantung jenis dan kerumitannya, mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 300.000. Lampion, misalnya, dijual dengan harga Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per biji, sudah termasuk balon dan siap untuk digunakan.
Dengan adanya kerajinan barang bekas ini, Tayib mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian bagi warga yang berada di desanya.
Sampah tidak selamanya menjadi limbah, namun juga dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai. Kreativitas, semangat, dan kegigihannya menjadi kunci untuk mengubah limbah menjadi karya seni yang indah dan bermanfaat.