BeritaNews

NTB Masuk Musim Kemarau, Waspada Kekeringan dan Kebakaran Hutan

×

NTB Masuk Musim Kemarau, Waspada Kekeringan dan Kebakaran Hutan

Sebarkan artikel ini
NTB Menghadapi Musim Kemarau
NTB Menghadapi Musim Kemarau

JE-Mataram – Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami jurnalekbis.com/tag/curah-hujan/">curah hujan yang rendah pada dasarian II Mei 2024, dengan kategori umumnya berada di bawah normal. Menurut data terbaru dari BMKG Stasiun Klimatologi NTB, curah hujan tertinggi tercatat di Lunyuk, sumbawa/">Kabupaten Sumbawa, dengan 55 mm per dasarian.

Forecaster BMKG, Bastian Andriano, dalam wawancaranya menekankan bahwa wilayah NTB saat ini mengalami periode Hari Tanpa Hujan (HTH) yang panjang, dengan HTH terpanjang di Pos Hujan Wera, Kabupaten Bima, selama 34 hari.

“Kondisi ini menandakan awal dari musim kemarau yang berpotensi membawa dampak kekeringan,” ujar Andriano. Senin (20/5).

Baca Juga :  NTB Beralih Menuju Musim Kemarau, Curah Hujan Berkurang di Bulan Mei

Analisis terkini menunjukkan bahwa indeks ENSO berada pada kondisi netral (+0.41) dan diperkirakan akan tetap netral hingga Juli 2024. Sementara itu, nilai anomali Suhu Permukaan Laut (SST) di Samudera Hindia menunjukkan IOD netral (+0.22) dan diprediksi akan menjadi positif hingga September 2024, yang dapat mempengaruhi pola cuaca di NTB.

“Kami memantau adanya peningkatan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTB, yang berkaitan dengan aktivitas MJO yang aktif hingga awal dasarian I Mei 2024,” tambah Andriano.

Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) juga menunjukkan adanya wilayah konvektif basah di bagian barat dan selatan Indonesia, termasuk NTB, yang dapat berlangsung hingga 10 hari ke depan.

Baca Juga :  Revolusi Serangan Jarak Jauh: Rudal Spike NLOS Resmi Hiasi Helikopter Tempur AH-64E Apache AS

Prediksi untuk dasarian III Mei 2024 (21 – 31 Mei) menunjukkan potensi hujan kurang dari 20mm per dasarian dengan probabilitas lebih dari 80% di seluruh Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok, kecuali di beberapa bagian Lombok Tengah, Kota Mataram, dan Lombok Barat.

Dengan indikasi kekeringan meteorologis yang muncul, BMKG mengeluarkan status “Siaga” dan “Waspada” di beberapa daerah di NTB. Masyarakat diimbau untuk menggunakan air secara bijak dan efisien serta mewaspadai potensi bencana kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi selama puncak musim kemarau.

“Kami menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan penampungan air seperti embung dan waduk untuk mengantisipasi kekurangan air, terutama di daerah yang sering mengalami kekeringan,” kata Andriano.

Baca Juga :  Tips Jitu Sukses Menjadi Youtber Bagi Pemula

BMKG terus menghimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan informasi terkini guna mengantisipasi dampak bencana dan kerugian dalam perencanaan kegiatan.

Kesehatan juga penting, jadi tetaplah menjaga kesehatan di tengah perubahan cuaca,” tutup Andriano.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *