JE-Mataram- Badan Pusat Statistik (jurnalekbis.com/tag/bps/">BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) NTB pada Mei 2024 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 2,17 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan bahwa daya beli petani NTB meningkat.
“Kenaikan NTP ini merupakan hasil dari kerja keras para petani dan pemerintah daerah dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian,” jelas Kepala BPS NTB, Wahyudin.Senin (3/6).
Kenaikan NTP tersebut didorong oleh kenaikan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 2,11 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun 0,06 persen. Hal ini menunjukkan bahwa harga komoditas pertanian yang dijual petani mengalami kenaikan, sementara harga barang dan jasa yang dibutuhkan petani untuk produksi pertanian mengalami penurunan.

“Kenaikan NTP terjadi di semua subsektor pertanian di NTB. Subsektor Hortikultura mengalami kenaikan tertinggi dengan 5,98 persen, diikuti oleh Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dengan 2,92 persen, dan Subsektor Peternakan dengan 1,43 persen.” Jelasnya.
Kenaikan NTP di Subsektor Hortikultura didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti terung, wortel, cabai hijau, bawang merah, kol/kubis, kacang panjang, ketimun, melinjo, kentang, cabai merah, dan sawi hijau.
“Sementara itu, kenaikan NTP di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat disebabkan oleh kenaikan harga komoditas seperti kopi, kakao, dan kelapa sawit,’ bebernya.
Pemerintah NTB terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani di NTB. Berbagai program dan kebijakan telah dilaksanakan, seperti penyediaan pupuk dan benih bersubsidi, pelatihan dan pendampingan untuk petani, pembangunan infrastruktur pertanian dan pembukaan pasar baru untuk hasil pertanian.
“Pemerintah NTB akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani di NTB dengan berbagai program dan kebijakan yang tepat,” kata Wahyudin.
Kenaikan NTP ini disambut baik oleh para petani di NTB. Mereka optimis bahwa kondisi ekonomi mereka akan semakin membaik.