DaerahFinancialNews

Bank Indonesia Perkuat Ketersediaan Rupiah di Sumbawa

×

Bank Indonesia Perkuat Ketersediaan Rupiah di Sumbawa

Sebarkan artikel ini
Bank Indonesia Perkuat Ketersediaan Rupiah di Sumbawa
Kunjungi Sosial Media Kami

Sumbawa, Jurnalekbis.com- Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, mengapresiasi pengelolaan kas titipan di Sumbawa yang dikelola Bank NTB Syariah, dalam kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 6-7 September 2024. Doni memuji ketertiban, kerapihan, dan tata kelola fasilitas penyimpanan uang Rupiah yang sesuai dengan standar Bank Indonesia, dan mendorong pemanfaatan kas titipan untuk mendukung ketersediaan uang layak edar di daerah. Rabu (11/9).

“Kami mengapresiasi Bank NTB Syariah atas pengelolaan yang sesuai dengan tata kelola Bank Indonesia. Kas titipan ini harus dimanfaatkan optimal untuk menarik Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dan memastikan masyarakat memiliki akses terhadap uang yang layak digunakan,” ujar Doni.

Kas titipan merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia menjalankan mandat Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang menyatakan bahwa Bank Indonesia memiliki kewenangan tunggal dalam pengedaran Rupiah. Dengan kas titipan, BI berusaha memastikan Rupiah tersedia dalam jumlah cukup, denominasi sesuai, dan dalam kondisi layak edar di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  GPM NTB Hadir di Banyumulek, Harga Pangan Turun Jelang Idul Adha

Di Provinsi NTB, terdapat dua lokasi kas titipan yang berperan penting, yaitu di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa, dikelola oleh Bank NTB Syariah dengan partisipasi bank-bank besar seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, dan lainnya. Keberadaan kas titipan ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas Rupiah di Pulau Sumbawa, mengingat permintaan uang yang cenderung mengalami nett outflow sepanjang tahun.

Kas titipan di Kota Bima melayani kebutuhan uang Rupiah untuk Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu, dengan kontribusi 15% dari total permintaan uang (outflow) di Provinsi NTB pada triwulan II 2024. Sementara itu, kas titipan di Kabupaten Sumbawa melayani Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, menyumbang 14% dari total outflow provinsi.

Lebih jauh, kas titipan di kedua lokasi ini juga mendukung perbankan dalam menjaga efektivitas dan efisiensi likuiditas dengan pangsa inflow di Bima tercatat 4% dan di Sumbawa 7%. Data ini menunjukkan bahwa kas titipan tak hanya penting untuk distribusi uang layak edar, tetapi juga sebagai instrumen stabilisasi keuangan daerah.

Sebagai bagian dari kebijakan clean money policy, kas titipan di NTB memainkan peran penting dalam penyerapan UTLE. Pada triwulan II tahun 2024, kas titipan di Bima berhasil menyerap UTLE sebesar Rp44,92 miliar, sementara kas titipan di Sumbawa menyerap Rp20,02 miliar. Total penyerapan UTLE di dua lokasi ini mencapai Rp65 miliar, langkah yang signifikan untuk memastikan peredaran uang yang layak di masyarakat.

Baca Juga :  Ricuh di DPRD Lombok Tengah, Nelayan Desak Usir Investor Pantai

Selain itu, Doni P. Joewono juga menghadiri kegiatan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di SMPN 1 Sumbawa. Program ini, kolaborasi antara Bank Indonesia dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Besar, melibatkan ratusan siswa dan guru dari berbagai SMP di Kota Sumbawa. Edukasi ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar, sebagai bagian dari upaya integrasi CBP Rupiah ke dalam kurikulum sekolah.

“Kegiatan edukasi seperti ini sangat penting untuk mempercepat literasi siswa tentang Rupiah, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan dalam masyarakat,” jelas Doni.

Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan ketersediaan Rupiah yang layak edar serta mendorong peningkatan literasi masyarakat tentang Rupiah. Doni menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus mengupayakan kebijakan yang proaktif dan inklusif untuk memenuhi kebutuhan Rupiah di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah terpencil seperti NTB.

Baca Juga :  Mandalika Semakin Menggila: Sirkuit Andalan Baru untuk Event Otomotif Internasional

“Dengan dukungan kas titipan yang dikelola dengan baik, kita dapat memastikan Rupiah yang beredar selalu dalam kondisi terbaik, dan ini adalah bagian dari upaya kita semua dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah,” pungkas Doni.

Keberadaan kas titipan di Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa diharapkan terus mendukung peredaran uang Rupiah yang layak edar dan menjaga likuiditas perbankan, sehingga masyarakat dapat mengakses uang dalam kondisi terbaik. Dengan peningkatan literasi keuangan melalui program edukasi seperti CBP, Bank Indonesia berharap dapat menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan berkelanjutan di NTB dan seluruh Indonesia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *