Lombok Utara,Jurnalekbis.com – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 3,8 mengguncang wilayah Lombok pada hari Minggu, 3 November 2024, pukul 07.03 WITA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mataram mencatat episenter gempa berada pada koordinat 8,11° LS dan 116,44° BT, tepatnya di laut pada jarak 41 km timur laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan kedalaman 12 km.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si., gempa tersebut tergolong sebagai gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut, dengan mekanisme sesar mendatar atau strike slip fault. Ia menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa dirasakan di Lombok Utara pada skala intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity), yang mengindikasikan bahwa getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang tergantung bergoyang. Namun, hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
Ardhianto menyatakan, “Gempa ini tidak menimbulkan kerusakan signifikan di wilayah Lombok Utara. Meski demikian, kami tetap menghimbau masyarakat untuk memeriksa bangunan mereka dan menghindari area yang rawan jika terjadi gempa susulan.”

tektonik/">Gempa tektonik yang terjadi pagi ini diidentifikasi sebagai gempa dangkal. Jenis gempa seperti ini disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik pada kedalaman yang relatif dekat dengan permukaan. Aktivitas sesar mendatar di dasar laut, yang terdeteksi sebagai penyebab utama, menghasilkan guncangan yang terasa di wilayah sekitar Lombok Utara.
Dalam pernyataannya, Ardhianto menjelaskan bahwa pergerakan sesar ini tidak cukup kuat untuk memicu tsunami, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan ancaman gelombang pasang. “Kami telah melakukan pemodelan terkait potensi tsunami dan memastikan bahwa gempa ini tidak memiliki dampak yang membahayakan dalam hal tersebut,” tambahnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ardhianto menekankan pentingnya kewaspadaan terutama bagi masyarakat yang tinggal di dekat bangunan yang mungkin mengalami keretakan akibat guncangan. “Sebelum kembali masuk ke dalam rumah, pastikan bangunan sudah diperiksa dengan baik dan tidak ada kerusakan yang bisa membahayakan,” jelasnya.
Selain itu, BMKG juga mengingatkan agar masyarakat selalu mendapatkan informasi resmi dari lembaga terkait seperti BMKG untuk memastikan kebenaran informasi terkait bencana alam.
Hingga pukul 07.15 WITA, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan. Namun, pemantauan akan tetap dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan adanya aktivitas seismik tambahan. Ardhianto menambahkan, “Kami terus memantau perkembangan dan siap memberikan informasi terbaru jika terdapat gempa susulan. Penting bagi masyarakat untuk tetap waspada tetapi tidak panik.”