Mataram, Jurnalekbis.com – Gelaran Ite Begawe Fest 2024, bagian dari indonesia/">Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), kembali menjadi momentum strategis untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada hari kedua acara ini, sebuah talkshow bertajuk “Strategi Pemasaran dan Distribusi Produk Lokal NTB untuk Generasi Z di Era Digital” digelar untuk memberikan wawasan mendalam tentang pemasaran produk lokal di era digital. Sabtu (7/12).
Talkshow ini, yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian, menghadirkan empat narasumber terkemuka. Diskusi bertujuan untuk mempersiapkan pelaku usaha muda, khususnya Generasi Z, agar mampu bersaing di pasar modern yang berbasis digital.
Hanif Helmi, General Manager PT. Metra Digital Media Telkom Group, membuka diskusi dengan paparan mengenai pentingnya digitalisasi untuk memperluas jangkauan produk lokal. Ia menjelaskan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga menciptakan peluang baru untuk SDM di NTB.
“Transformasi digital adalah kunci bagi pelaku usaha lokal untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat daya saing di era global,” jelas Hanif.
Dalam konteks ini, digitalisasi memberikan akses lebih mudah bagi UMKM untuk mempromosikan produknya melalui platform online, memanfaatkan media sosial, dan mengadopsi strategi pemasaran digital yang tepat.
Baiq Nelly Yuniarti, Kepala Dinas Perdagangan NTB, menjelaskan peran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam mendukung pelaku usaha lokal. Dukungan tersebut meliputi program pelatihan, pendampingan teknis, serta fasilitasi pemasaran produk.
“Kemenperin telah memberikan kontribusi besar melalui program-programnya, termasuk pelatihan untuk pelaku UMKM. Ini sangat membantu SDM lokal dalam meningkatkan kapasitas mereka,” ujar Baiq Nelly.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada penguatan rantai distribusi sehingga produk lokal NTB dapat menjangkau pasar nasional bahkan internasional dengan lebih efisien.
Sesi berikutnya diisi oleh Yosef Dwi Irwan, Kepala Besar Balai POM Mataram. Ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar perizinan sebagai langkah krusial untuk memperluas akses pasar.
“Edukasi mengenai standar perizinan adalah langkah strategis agar produk lokal mampu bersaing di pasar internasional. Kemenperin telah memberikan banyak dukungan dalam hal ini,” ungkap Yosef.
Hal ini menunjukkan bahwa selain inovasi dan pemasaran, aspek legalitas dan kualitas produk juga menjadi perhatian utama untuk memastikan keberterimaan produk lokal di pasar yang lebih luas.
Talkshow ini tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga inspirasi bagi Generasi Z NTB untuk lebih percaya diri mendukung produk lokal. Salah satu peserta, Sumiati, seorang guru muda NTB, menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini.
“Sebagai seorang guru, saya merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha kecil dengan memanfaatkan teknologi digital. Dukungan dari Kemenperin benar-benar membuka wawasan baru bagi kami,” ujar Sumiati.
Peserta lainnya juga mengungkapkan bahwa acara seperti ini memberikan motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan usaha mereka, khususnya di bidang industri kreatif.
Dengan dukungan penuh dari Kemenperin, NTB tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil produk lokal berkualitas, tetapi juga sebagai pusat pengembangan SDM yang kreatif dan inovatif. Melalui acara seperti Ite Begawe Fest, NTB semakin siap menyongsong era industri digital, sekaligus mempromosikan karya-karya terbaik anak bangsa.
Komitmen ini menjadi langkah nyata untuk menjadikan NTB sebagai daerah yang mampu bersaing di pasar global, dengan produk lokal yang tidak hanya bermutu, tetapi juga berdaya saing tinggi.