Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) Kantor Cabang Bandara Lombok menyatakan kesiapannya untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan bagi 12 kelompok terbang (kloter) jemaah haji NTB tahun 2025. Sebanyak 4.544 calon tamu Allah akan diberangkatkan secara bertahap menuju Tanah Suci mulai tanggal 2 Mei hingga 17 Mei 2025 melalui embarkasi Bandara Lombok.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan matang dan koordinasi intensif dengan seluruh instansi serta stakeholder terkait demi memastikan perjalanan ibadah haji tahun ini berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar.
“Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Bandara Lombok akan melayani keberangkatan 4.544 calon jemaah haji yang terbagi dalam 12 kloter. Jemaah haji embarkasi Lombok akan terbang menuju Arab Saudi mulai 2 Mei 2025 hingga 17 Mei 2025,” ujar Stephanus Millyas Wardana, Selasa (29/4/2025).
Berikut adalah rincian jadwal keberangkatan jemaah haji embarkasi Lombok tahun 2025:
2 Mei 2025: Kloter 1 (Kabupaten Lombok Barat)
3 Mei 2025: Kloter 2 (Kabupaten Lombok Tengah)
4 Mei 2025: Kloter 3 (Kota Mataram)
5 Mei 2025: Kloter 4 (Kabupaten Lombok Timur)
6 Mei 2025: Kloter 5 (Kabupaten Bima)
8 Mei 2025: Kloter 6 (Kabupaten Lombok Tengah)
9 Mei 2025: Kloter 7 (Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur)
11 Mei 2025: Kloter 8 (sumbawa/">Kabupaten Sumbawa, Kota Bima)
12 Mei 2025: Kloter 9 (Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat)
13 Mei 2025: Kloter 10 (Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima)
15 Mei 2025: Kloter 11 (Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa Barat)
17 Mei 2025: Kloter 12 (Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu)
Lebih lanjut, Millyas menjelaskan bahwa mayoritas jemaah haji embarkasi Lombok, mulai dari Kloter 1 hingga Kloter 11, akan terbang langsung menuju Kota Madinah, Arab Saudi. Sementara itu, Kloter 12 akan memiliki rute penerbangan menuju Kota Jeddah. Seluruh penerbangan haji dari embarkasi Lombok akan dilayani oleh maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, dengan menggunakan armada pesawat berbadan lebar jenis Boeing 777-300ER. Pesawat jenis ini dikenal memiliki kapasitas besar dan fasilitas yang memadai untuk kenyamanan penerbangan jarak jauh.

Guna memastikan kelancaran seluruh proses keberangkatan, PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok telah menjalin koordinasi yang erat dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait. Beberapa di antaranya adalah Otoritas Bandara Wilayah IV, Kementerian Agama, TNI/Polri, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), Kantor Imigrasi, Kantor Bea Cukai, Balai Karantina Kesehatan, Garuda Indonesia, perusahaan ground handling Gapura Angkasa, serta Perum Damri yang akan menyediakan transportasi bagi jemaah.
“PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok bersama dengan Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV juga telah melakukan inspeksi dan verifikasi untuk memastikan kesiapan operasional penerbangan haji tahun 2025 di Bandara Lombok,” terang Millyas.
Inspeksi komprehensif yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari 26 hingga 28 April 2025, mencakup berbagai aspek penting. Tim gabungan melakukan pemeriksaan mendetail terhadap kesiapan infrastruktur dan fasilitas bandara, termasuk runway, apron, terminal keberangkatan dan kedatangan haji, serta fasilitas pendukung lainnya. Selain itu, kesiapan kendaraan dan peralatan operasional juga menjadi fokus utama inspeksi.
Tidak hanya fasilitas fisik, kesiapan personel yang bertugas selama periode keberangkatan haji juga turut diperiksa. Hal ini meliputi petugas aviation security, petugas customer service, petugas ground handling, serta personel dari instansi terkait lainnya. Standard Operating Procedure (SOP) yang akan diterapkan selama operasional haji juga dievaluasi untuk memastikan semuanya berjalan sesuai dengan standar keamanan dan pelayanan yang ditetapkan.
Lebih lanjut, tim inspeksi juga meninjau contingency plan atau rencana penanganan apabila terjadi kondisi darurat atau kendala operasional. Hal ini penting untuk memastikan bahwa segala potensi masalah dapat diatasi dengan cepat dan efektif, sehingga tidak mengganggu kelancaran penerbangan haji. Kesiapan di Asrama Haji Embarkasi Lombok di Mataram, yang menjadi tempat transit sementara bagi jemaah sebelum keberangkatan, juga menjadi bagian dari inspeksi.
Millyas menegaskan bahwa hasil inspeksi secara keseluruhan menunjukkan bahwa infrastruktur serta fasilitas Bandara Lombok berada dalam kondisi siap dan mumpuni untuk mendukung operasional penerbangan haji tahun ini. Pihaknya berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah haji NTB, mulai dari kedatangan di bandara, proses check-in, hingga keberangkatan menuju Tanah Suci.
“Hasil inspeksi tersebut menyatakan bahwa infrastruktur serta fasilitas Bandara Lombok siap dan mumpuni untuk mendukung operasional penerbangan haji tahun ini. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik demi mendukung kelancaran perjalanan para jemaah haji NTB menuju Tanah Suci hingga nanti kembali ke Tanah Air,” imbuh Millyas.
Mengingat adanya lonjakan penumpang selama periode keberangkatan haji, Bandara Lombok telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya penumpukan dan memastikan kenyamanan para jemaah. Penambahan personel di titik-titik pelayanan, pengaturan alur keberangkatan yang efisien, serta penyediaan fasilitas yang memadai bagi para lansia dan jemaah berkebutuhan khusus menjadi prioritas.