KesehatanNews

MBG di Lombok Timur: Bukan Sekadar Makan, Tapi Ekonomi Bergerak

×

MBG di Lombok Timur: Bukan Sekadar Makan, Tapi Ekonomi Bergerak

Sebarkan artikel ini
MBG di Lombok Timur: Bukan Sekadar Makan, Tapi Ekonomi Bergerak
Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar

Lombok Timur,  Jurnalekbis.com – Upaya pemerintah dalam memerangi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat terus digencarkan. Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI turun langsung ke Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (2/5/2025) untuk mensosialisasikan program andalan, Makan Bergizi Gratis (MBG). Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat setempat mengenai implementasi dan manfaat program yang diharapkan dapat mencetak generasi Indonesia yang lebih sehat.

Acara sosialisasi yang mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia” ini berlangsung di Kantor Kecamatan Keruak dan dihadiri oleh sekitar 300 warga antusias. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sekretaris Deputi Program Kerja Nyata (Prokerma) BGN Lalu Muhammad Iwan, serta Camat Keruak Azhar. Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan program MBG di tingkat daerah.

Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya sekadar memberikan asupan makanan kepada anak-anak, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa program ini memiliki dimensi yang lebih luas dari sekadar pemenuhan gizi.

Baca Juga :  Kapolres Loteng Tinjau Pos Sekat dan Tempat Wisata.

“Program MBG, bukan hanya sekadar menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini,” tegas Muazzim. Ia menjelaskan bahwa melalui program ini, diharapkan anak-anak akan terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, yang pada akhirnya akan membentuk pola hidup sehat di masa depan.

Lebih lanjut, Muazzim Akbar menyoroti dampak positif program MBG terhadap perekonomian lokal. Menurutnya, program ini memberdayakan masyarakat dengan melibatkan warga setempat sebagai tenaga kerja di dapur-dapur program MBG. “Program ini memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat, dengan melibatkan warga lokal sebagai staf dapur, yang rata-rata berjumlah 47 orang per dapur,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, bahan-bahan makanan yang digunakan dalam program MBG diupayakan berasal dari hasil pertanian dan peternakan lokal. “Bahan makanan yang digunakan dalam program ini diambil dari petani dan peternak lokal, sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” imbuh Muazzim. Dengan demikian, program MBG tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian di tingkat komunitas.

Baca Juga :  Pasokan Listrik di Lombok Terdampak Cuaca Ekstrim, PLN Siapkan Tambahan Mesin

Perwakilan BGN, Lalu Muhammad Iwan, memaparkan visi besar BGN dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat secara fisik dan mental melalui pemenuhan gizi yang optimal. Program MBG menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai visi tersebut.

“Dalam upayanya, BGN menargetkan pembangunan 400 dapur SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) di seluruh NTB, dengan 30 dapur telah beroperasi sejauh ini. Namun, di Lombok Timur baru terdapat 5 dapur aktif, dan Kecamatan Keruak belum memiliki dapur MBG sama sekali,” jelas Lalu Muhammad Iwan. Data ini menunjukkan bahwa meskipun program MBG telah berjalan di beberapa wilayah NTB, perluasan cakupan di Lombok Timur, khususnya di Kecamatan Keruak, menjadi prioritas.

Menanggapi kebutuhan tersebut, BGN berencana untuk segera membangun dapur MBG di Kecamatan Keruak. “Oleh karena itu, direncanakan pembangunan 5 hingga 6 dapur MBG di Keruak, dengan dua calon lokasi yang tengah dipersiapkan. Saat ini, terdapat sekitar 13.500 peserta didik di wilayah tersebut yang menjadi sasaran program ini,” lanjut Lalu Muhammad Iwan. Pembangunan dapur-dapur ini diharapkan dapat menjangkau ribuan anak didik di Keruak dan memberikan mereka akses rutin ke makanan bergizi.

Baca Juga :  Program Makan Ikan Gratis Dorong Konsumsi Ikan di NTB

Camat Keruak, Azhar, menyambut baik program MBG dan menyampaikan bahwa isu ini telah menjadi perhatian penting di kalangan masyarakat, terutama para orang tua peserta didik. Namun, ia menekankan bahwa sosialisasi saja tidak cukup, melainkan perlu adanya aksi nyata untuk merealisasikan program ini secara luas dan berkelanjutan.

“Kolaborasi antara pemerintah daerah, pihak sekolah, masyarakat, serta BGN sangat dibutuhkan guna mendukung pelaksanaan program dan menciptakan dampak nyata bagi peningkatan gizi anak-anak serta penurunan angka stunting di wilayah Keruak,” ujar Azhar. Ia berharap dengan adanya sinergi yang kuat, program MBG dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak di wilayahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *