Lombok Tengah,Jurnalekbis.com– Destinasi pariwisata unggulan di Nusa Tenggara Barat, The Mandalika, kembali meluncurkan inovasi atraksi wisata terbaru. Melalui kolaborasi strategis dengan PT Ocean Addict Lombok Indonesia, kawasan Kuta Beach Park (KBP) kini menghadirkan berbagai pilihan aktivitas watersport non-motorized yang ramah lingkungan dan berkelas internasional.
Langkah ini menandai babak baru dalam pengembangan sport tourism berbasis keberlanjutan di kawasan The Mandalika. Kerja sama antara ITDC selaku pengelola kawasan dan Ocean Addict menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat daya tarik destinasi sekaligus mendorong dampak ekonomi positif bagi masyarakat lokal.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) dan PT Ocean Addict Lombok Indonesia dilakukan pada Rabu, 4 Juni 2025. Kerja sama ini difokuskan pada pemanfaatan ruang fasilitas pantai di kawasan KBP untuk menghadirkan layanan aktivitas wisata air tanpa mesin yang lebih dekat dengan alam.
Dalam keterangannya, General Manager The Mandalika, Wahyu M. Nugroho, mengungkapkan optimismenya terhadap kolaborasi ini. “Kehadiran Ocean Addict menjadi bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk menghadirkan atraksi berbasis pengalaman (experience-based tourism) yang memperkuat positioning The Mandalika sebagai destinasi sportstainment kelas dunia,” jelasnya.
Ocean Addict sendiri dikenal sebagai pelaku usaha wisata bahari yang mengedepankan aspek keamanan, edukasi, dan keberlanjutan. Dengan rekam jejak internasional, kehadiran mereka di The Mandalika diharapkan dapat memperkaya pengalaman wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Berbeda dari atraksi air konvensional yang menggunakan kendaraan bermesin dan berpotensi menimbulkan polusi, Ocean Addict menghadirkan beragam aktivitas non-motorized watersport yang menekankan pada koneksi langsung dengan alam laut. Beberapa atraksi yang kini tersedia di kawasan Kuta Beach Park antara lain:
-
Stand-up paddle boarding (SUP)
-
Surfing untuk berbagai tingkat kemampuan
-
Kiteboarding
-
Windwing atau wing foiling
Kegiatan ini tidak hanya menawarkan sensasi petualangan yang aman dan seru, tetapi juga memungkinkan wisatawan untuk menyatu dengan keindahan alam perairan Mandalika tanpa merusak ekosistem.
“Konsep yang kami bawa adalah wisata bahari yang memperhatikan keberlanjutan dan keselamatan. Semua layanan kami berbasis pada pelatihan profesional, panduan standar internasional, dan penghormatan terhadap budaya serta lingkungan lokal,” ungkap Direktur PT Ocean Addict Lombok Indonesia, John Lachlan Coyle.
Kerja sama antara ITDC dan Ocean Addict akan berlangsung selama lima tahun, mulai Juni 2025 hingga Mei 2030. Dalam periode tersebut, akan dilakukan evaluasi rutin setiap enam bulan sekali untuk memastikan bahwa pemanfaatan ruang dan kegiatan wisata berjalan selaras dengan visi kawasan.
Dengan penambahan fasilitas baru ini, The Mandalika semakin mempertegas posisinya sebagai destinasi dengan konsep “The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination” – kawasan yang tidak hanya menawarkan panorama alam kelas dunia, tetapi juga ragam kegiatan aktif yang memperkaya pengalaman berwisata.
Bagi wisatawan internasional, kehadiran layanan seperti paddle boarding dan kiteboarding menjadi nilai tambah yang signifikan. Banyak negara seperti Australia, Jepang, dan negara-negara Eropa telah lama mempromosikan wisata air non-motorized sebagai atraksi unggulan. Kini, Indonesia, khususnya Mandalika, tak kalah dalam menawarkan kualitas serupa.
Selain fokus pada pengembangan atraksi wisata, kerja sama ini juga diharapkan mampu memberikan efek ekonomi berganda. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan dan “length of stay” atau durasi tinggal wisatawan, pelaku usaha lokal seperti UMKM kuliner, penyedia jasa penginapan, instruktur surfing lokal, hingga pedagang cendera mata akan mendapatkan manfaat langsung.
“Wisatawan yang menikmati aktivitas watersport umumnya menghabiskan waktu lebih lama di satu tempat. Ini berpotensi meningkatkan konsumsi mereka terhadap layanan pendukung seperti makanan, transportasi, dan akomodasi,” ujar Wahyu.
Peningkatan aktivitas pariwisata juga memberi peluang keterlibatan bagi masyarakat setempat. Program pelatihan dan sertifikasi untuk instruktur lokal pun direncanakan agar mereka bisa ikut terlibat dalam operasional aktivitas Ocean Addict.
Langkah strategis ITDC ini mencerminkan pendekatan pengelolaan kawasan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. The Mandalika tidak hanya dibangun untuk menarik wisatawan, tetapi juga menjadi ruang tumbuh bersama antara wisatawan, investor, dan masyarakat lokal.
“Kami ingin membangun kawasan yang tak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan pengalaman yang autentik. The Mandalika harus menjadi destinasi yang bisa dijelajahi dan dinikmati, dengan keberadaan komunitas lokal yang turut berdaya,” kata Wahyu menutup pernyataannya.