Mataram, Jurnalekbis.com – Suara replika senjata dan adrenalin yang memuncak telah menyelimuti Lapangan Trisula Yonif 742/SWY, Gebang, Kota Mataram, selama perhelatan akbar Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Nusa Tenggara Barat 2025. Di tengah ketatnya persaingan dari berbagai provinsi, nama Wira Bhakti Airsoft Club (WBAC) NTB berhasil mencuri perhatian, menorehkan sejarah dengan meloloskan empat perwakilan terbaiknya ke babak Perempat Final dalam tiga kategori berbeda.
Keberhasilan WBAC NTB ini tersebar di beberapa divisi bergengsi: satu tim di kategori AEG (Automatic Electric Gun), dua tim di kategori Spring Gun, dan satu tim di kategori Mix Class. Ini adalah bukti nyata bahwa airsoft di NTB bukan lagi sekadar hobi, melainkan telah menjelma menjadi cabang olahraga yang serius dan menjanjikan, siap bersaing di kancah nasional.
Akbar Apriansyah, Ketua WBAC NTB, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari komitmen dan latihan intensif yang tak kenal lelah.
“Inilah buah kerja keras pegiat-pegiat kami yang tiap minggu latihan dengan cara maksimal Akbar dengan nada penuh semangat, seminggu dua kali kita benar-benar gembleng, dan hasilnya sangat memuaskan untuk WBAC NTB ini,” ujar Sabru (26/7).
Melihat potensi besar yang telah ditunjukkan oleh para anggotanya, WBAC NTB tak akan berdiam diri. Akbar Apriansyah menegaskan komitmen klub untuk terus memberikan dukungan penuh kepada para finalis dan seluruh pegiat airsoft di masa depan.
“Untuk ke depannya kita serahkan kembali kepada pegiat-pegiat kita, tetap support dari vitamin, dari segala macam. Kita support yang penting WBAC harus mendapatkan juara minimal, walaupun tidak mendapatkan juara umum minimal juara satu,” kata Akbar.
Dukungan yang disebutkan Akbar tidak hanya terbatas pada moral atau motivasi. WBAC NTB berencana untuk memberikan fasilitas dan kebutuhan lain yang dapat menunjang performa para atletnya, mulai dari nutrisi yang memadai, peralatan yang optimal, hingga strategi dan taktik yang lebih matang. Klub ini memahami bahwa di level kompetisi nasional seperti FORNAS, setiap aspek kecil dapat mempengaruhi hasil akhir. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan atlet menjadi prioritas utama.
Target yang dicanangkan WBAC NTB sangat jelas: memboyong setidaknya satu gelar juara satu. Tekad ini menunjukkan ambisi besar dan keyakinan akan kemampuan para anggotanya. Meski menyadari beratnya persaingan, mereka tak gentar.

“Jadi benar-benar kita kejar dalam FORNAS ini,” tegas Akbar.
Salah satu strategi kunci WBAC NTB dalam menghadapi FORNAS VIII NTB 2025 adalah dengan mengandalkan kekuatan di setiap kategori yang mereka ikuti. Tidak ada satu kategori pun yang dianggap remeh, karena setiap divisi memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri.
“Untuk andalan kita betul-betul mengandalkan semuanya, termasuk Spring Gun, GBBR (Gas Blowback Rifle) ataupun yang Mix atau apapun itu, semua adalah andalan kami, yang penting harus juara untuk WBAC karena kita tuan rumah di sini,” jelas Akbar. ”
Kategori Spring Gun yang berhasil meloloskan dua tim, menuntut keterampilan individual yang tinggi dalam akurasi dan perhitungan. Senjata jenis ini dioperasikan secara manual dengan menarik pegas sebelum setiap tembakan, sehingga presisi dan kemampuan membidik menjadi krusial. Keberhasilan dua tim Spring Gun WBAC NTB menunjukkan adanya penembak-penembak berbakat dengan insting tajam di klub ini.
Sementara itu, kategori AEG (Automatic Electric Gun) yang mengirimkan satu tim, mengharuskan koordinasi tim yang solid, pergerakan taktis, dan kemampuan menembak yang cepat dan akurat. AEG adalah replika senjata yang paling umum digunakan dalam airsoft dan menawarkan mode tembak semi-otomatis dan otomatis.
Kemudian, ada kategori Mix Class yang juga meloloskan satu tim. Kategori ini seringkali menggabungkan berbagai jenis replika senjata dan menuntut adaptasi tinggi serta pemahaman strategi yang kompleks. Keberadaan tim Mix Class menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan anggota WBAC NTB dalam beradaptasi dengan berbagai skenario permainan.
Fakta bahwa WBAC NTB adalah tuan rumah FORNAS VIII NTB 2025 menjadi motivasi ekstra bagi mereka. Ada kebanggaan dan tanggung jawab moral untuk memberikan yang terbaik di kandang sendiri. Dorongan dari pendukung lokal diharapkan akan menjadi energi tambahan bagi para pemain di lapangan.
Meskipun memiliki ambisi besar, WBAC NTB juga realistis dalam menetapkan target. Mereka memahami bahwa persaingan di tingkat nasional sangat ketat, dengan berbagai provinsi yang membawa atlet-atlet terbaik dan telah mempersiapkan diri dengan serius.
“Target kami tidak neko-neko, yang penting dapat juara, untuk juara umum mungkin susah karena banyak dari provinsi-provinsi lain yang ikut di sini, dan mungkin juga mereka benar-benar serius dalam FORNAS ini,” kata Akbar. ”
Kerendahan hati ini menunjukkan kebijaksanaan dalam menentukan tujuan. Alih-alih membebani diri dengan target yang mungkin terlalu ambisius di tengah persaingan ketat, mereka memilih untuk fokus pada pencapaian yang realistis namun tetap prestisius: meraih setidaknya satu gelar juara satu.
“Jadi kita tidak neko-neko lah, yang penting ada yang mewakili untuk juara satunya entah itu dari AEG, Spring, dan Mix,” tambah Akbar.
Mengenai strategi yang akan digunakan di babak Perempat Final, Akbar memilih untuk merahasiakannya. Hal ini wajar dalam dunia kompetisi, di mana taktik menjadi kunci kemenangan dan tidak boleh dibocorkan sebelum waktunya.
“Untuk taktik untuk saat ini kami tidak bisa kami beri tahu, untuk final besok kita lihat, untuk taktik itu rahasia kami ,” pungkas Akbar tersenyum.