News

Pemancing Hilang Dihantam Gelombang di Bima, Perahu Tabrak Tebing Saat Cuaca Buruk

×

Pemancing Hilang Dihantam Gelombang di Bima, Perahu Tabrak Tebing Saat Cuaca Buruk

Sebarkan artikel ini
Pemancing Hilang Dihantam Gelombang di Bima, Perahu Tabrak Tebing Saat Cuaca Buruk

Bima, Jurnalekbis.com— Seorang pemancing bernama Rusli (54) dilaporkan hilang di perairan Langgudu, Kabupaten Bima, setelah perahu yang ditumpanginya dihantam gelombang besar hingga menabrak tebing pada Rabu (3/12) pagi. Upaya pencarian hingga sore hari belum membuahkan hasil, sementara Tim SAR gabungan terus menyisir lokasi kejadian.

Koordinator Pos SAR Bima, M. Darwis, menjelaskan bahwa sebelum kejadian terdapat dua perahu yang membawa total sembilan pemancing berangkat dari lokasi Dumu menuju spot pemancingan So Moa–Karumbu. Perahu pertama mengangkut lima orang, sementara perahu kedua membawa empat orang, termasuk Rusli.

Ketika berada di perairan Langgudu sekitar pukul 05.00 WITA, cuaca mendadak memburuk. Gelombang besar disertai angin kencang menghantam kedua perahu hingga hilang kendali dan menabrak tebing. Delapan orang berhasil diselamatkan oleh nelayan sekitar yang tengah melaut serta aparat gabungan, namun Rusli tidak ditemukan di lokasi dan langsung dinyatakan hilang.

Baca Juga :  IPM NTB 2024 Tumbuh Cepat, Masuk 10 Besar Nasional

“Perahu pemancing menabrak tebing. Cuaca di sekitar lokasi saat kejadian dilaporkan mengalami gelombang besar dan angin kencang,” ujar Darwis.

Menerima laporan tersebut, Kantor SAR Mataram langsung mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Bima menuju lokasi untuk melaksanakan operasi pencarian. Proses pencarian dilakukan sejak pagi hingga menjelang petang, dengan metode penyisiran perairan menggunakan perahu karet, kapal nelayan, serta pengamatan visual dari tepi tebing.

“Kami telah melakukan pencarian sejak pagi tadi bersama unsur potensi SAR di wilayah Bima,” tambah Darwis.

Operasi di lapangan melibatkan berbagai unsur gabungan, antara lain BPBD Kabupaten Bima, Dinas Sosial Bima, TNI AL Bima, Polsek Langgudu, Polairud Kabupaten Bima, TSBK Kota Bima, potensi SAR 204, nelayan setempat, dan warga sekitar. Kehadiran banyak unsur tersebut diharapkan dapat memperluas area pencarian mengingat kondisi laut yang terus berubah.

Baca Juga :  Kru Kapal Tewas Tersengat Listrik di Jalur Bali–Gili

Sejumlah nelayan yang selamat menceritakan bahwa gelombang tinggi datang secara tiba-tiba. Jarak pandang terbatas, sementara angin kencang membuat perahu sulit dikendalikan. Benturan keras dengan tebing menyebabkan perahu rusak dan sebagian pemancing terlempar ke laut.

Dalam upaya pencarian hari pertama, tim SAR fokus menyisir radius beberapa mil laut dari titik dugaan korban terjatuh. Cuaca yang masih tidak stabil menjadi tantangan tambahan, sehingga operasi dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari insiden lanjutan.

Kondisi angin dan gelombang juga menyulitkan tim untuk memperluas area pencarian ke sisi tebing yang terjal. Tim darat melakukan pemantauan di beberapa titik yang memungkinkan korban tersangkut, sementara tim laut menyisir area menggunakan pola melingkar.

Baca Juga :  Geger! Seorang Karyawan Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Mandi Kos

Hingga berita ini diturunkan, korban Rusli (54) belum ditemukan. Tim gabungan akan melanjutkan operasi SAR pada Kamis (4/12) pagi jika cuaca memungkinkan. Pihak keluarga korban yang tinggal di Penaraga, Kota Bima, telah berada di lokasi untuk memantau perkembangan pencarian.

Kantor SAR Mataram mengimbau para nelayan dan pemancing agar berhati-hati dalam beberapa hari ke depan mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan NTB. Gelombang dan angin kencang diperkirakan masih dapat mengancam aktivitas melaut.

Operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban ditemukan, dengan koordinasi penuh antara unsur SAR dan aparat setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *