News

Sumbawa Diguncang Gempa 4,6 SR, Tidak Berpotensi Tsunami

×

Sumbawa Diguncang Gempa 4,6 SR, Tidak Berpotensi Tsunami

Sebarkan artikel ini
Sumbawa Diguncang Gempa 4,6 SR, Tidak Berpotensi Tsunami

jurnalekbis.com/tag/1/">1-3:248">Mataram, Jurnalekbis.com – Wilayah Sumbawa kembali diguncang gempa bumi tektonik pada Minggu, 15 Desember 2024 pukul 10.48.35 WITA. Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 ini mengguncang wilayah Sumbawa dan sekitarnya, hingga terasa di Bima dan Dompu.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,10° LS; 117,85° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 km Timur Laut Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kedalaman 14 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust),” jelas Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si.

Baca Juga :  Suka Traveling, Berikut 5 Fitur AI yang Cuma Ada di Galaxy S24 Series yang Patut Dicoba

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault). Jenis gempa ini sering terjadi di daerah subduksi, di mana lempeng tektonik saling menunjam.

Dampak gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bima, Dompu, dan Sumbawa dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.

BMKG memastikan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga :  Desa Bagek Papan: Pusat Pendidikan Santri dan Kemandirian Ekonomi

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal dalam kondisi aman sebelum kembali ke dalam rumah.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarluaskan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tambah Ardhianto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *