Mataram,Jurnalekbis.com- Wilayah selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa tektonik pada Minggu (18/5/2025) pukul 12.53.55 WITA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui analisisnya melaporkan bahwa gempa bumi ini memiliki magnitudo M 5,0.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawan, ST, MM, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,53° Lintang Selatan (LS) dan 116,12° Bujur Timur (BT). Lokasi tepatnya berada di laut, sekitar 203 kilometer arah barat daya Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dengan kedalaman hiposenter mencapai 51 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)”. jelas Sumawan.
Guncangan gempa M 5,0 ini dilaporkan berdampak dan dirasakan di beberapa daerah. Di Mataram dan Lombok Barat, skala intensitas guncangan mencapai III MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berarti getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seolah-olah ada truk yang berlalu.

“Jenis gempa seperti ini kerap terjadi di zona megathrust selatan NTB yang memang merupakan wilayah rawan gempa,” ujar Sumawan
Sementara itu, di Denpasar, Bali, getaran dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI, dengan sensasi yang serupa dirasakan di dalam rumah. Daerah Lombok Timur, Badung, dan Karangasem di Bali juga merasakan getaran gempa ini dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung terlihat bergoyang.
“Hasil pemodelan kami menunjukkan tidak ada potensi tsunami, sehingga masyarakat diminta tetap tenang,” tegas Sumawan.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 13.15 WITA, belum terpantau adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Meskipun demikian, BMKG terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya aktivitas seismik lebih lanjut.
Menyikapi kejadian gempa ini, Kepala Stasiun Geofisika Mataram mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa.
“Kami menghimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada hoaks atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi hanya dari BMKG atau instansi terkait,” ujar Sumawan.