[ytplayer id='15931']
Kesehatanpendidikan

Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Barat, Bupati Tekankan Gunakan Bahan Lokal

×

Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Barat, Bupati Tekankan Gunakan Bahan Lokal

Sebarkan artikel ini
Program Makan Bergizi Gratis di Lombok Barat, Bupati Tekankan Gunakan Bahan Lokal
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digaungkan pemerintah pusat saat ini tidak hanya sekadar ditujukan untuk pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga diharapkan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat daerah.

Bupati Lombok Barat, H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), menegaskan bahwa pelaksanaan program MBG di Lombok Barat harus mampu memberikan manfaat ganda: anak-anak sekolah terpenuhi gizinya, sementara petani, peternak, dan pelaku usaha lokal ikut merasakan dampak positif dari perputaran ekonomi yang tercipta.

“Kita sudah kumpulkan semua pengelola SPPG (Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi). Kita ingin agar mereka memprioritaskan bahan baku dari petani dan peternak kita. Jangan semua bahan baku didatangkan dari luar Lombok Barat,” tegas LAZ, Rabu (10/9/2025).

Menurutnya, penyusunan menu MBG jangan terlalu kaku dan bergantung pada bahan pangan tertentu yang sulit diakses masyarakat lokal.

“Misalnya ada menu buah, kenapa harus pir atau apel impor? Kan kita punya pisang dan jeruk yang lebih mudah didapat. Kalau sayuran, kenapa harus brokoli? Bayam dan kangkung juga punya kandungan gizi yang baik. Intinya jangan membuat aturan yang menyulitkan, cukup fleksibel saja,” jelasnya.

Baca Juga :  Dedikasi Luar Biasa Aipda Muzakki: Mendirikan Sekolah dan Melestarikan Budaya di Lombok

Deputi Kemenko Polhukam: MBG Bisa Gerakkan Ekonomi Lokal

Kunjungan Deputi V Bidang Inkom Kemenko Polhukam, Eko D. Indarto, ke Lombok Barat semakin memperkuat komitmen tersebut. Ia sepakat bahwa MBG seharusnya tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi siswa, melainkan juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kita di pusat pun memiliki pemikiran yang sama. MBG bukan hanya soal gizi, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk menumbuhkan kreativitas perekonomian masyarakat,” ujar Eko.

Ia menambahkan, kehadirannya di Lombok Barat bertujuan menelusuri perjalanan program MBG dan menyerap masukan dari daerah agar implementasinya lebih efektif.

“Kami hadir untuk mendapatkan catatan lapangan, sehingga bisa dilakukan harmonisasi program oleh lembaga teknis, dalam hal ini Badan Gizi Nasional (BGN),” tambahnya.

Tinjau Distribusi MBG di SMKN 1 Lingsar

Rombongan Deputi Inkom bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Barat meninjau langsung pelaksanaan program MBG di SMKN 1 Lingsar. Sebanyak 1.052 siswa di sekolah tersebut tercatat sebagai penerima manfaat.

Mereka menyaksikan proses pembagian makanan bergizi yang disiapkan oleh SPPG setempat. Antusiasme siswa terlihat jelas, namun ada pula catatan penting yang muncul dari kunjungan itu.

Salah satunya terkait penyediaan air minum. Saat ini, siswa diharuskan membawa tumbler sendiri untuk isi ulang air minum. Namun, kenyataannya tidak semua siswa membawa botol minum sehingga banyak yang akhirnya tidak mendapatkan akses air bersih saat makan.

Baca Juga :  Mentranformasikan Digital di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama

“Ini menjadi catatan penting untuk perbaikan. Air minum tidak kalah penting dari makanan bergizi, sehingga ke depan harus ada solusi lebih efektif,” ungkap Eko.

Harapan agar MBG Berdayakan UMKM

Selain menekankan peran petani dan peternak, Bupati LAZ juga berharap program MBG bisa melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurutnya, UMKM di Lombok Barat memiliki potensi besar untuk menjadi penyedia makanan olahan bergizi, baik berupa lauk-pauk, kudapan sehat, hingga produk minuman bergizi yang bisa menjadi variasi dalam menu MBG.

“Kalau UMKM kita dilibatkan, maka perputaran ekonomi dari program MBG akan semakin terasa. Anak-anak dapat gizi, masyarakat dapat penghasilan,” ujarnya.

Hal ini diamini Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, Baiq Mustika, yang turut mendampingi kunjungan Deputi Kemenko Polhukam. Ia menyatakan kesiapannya untuk mendorong UMKM lokal agar masuk dalam rantai pasok MBG.

Catatan Penting untuk Keberlanjutan

Kunjungan rombongan Deputi Kemenko Polhukam ke Lombok Barat juga diikuti sejumlah pejabat daerah, di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Saepul Akhkam, Kabag Ekonomi Setda Lombok Barat Abu Bakar, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Erni Suryana.

Baca Juga :  Bangun Pengusaha Ideal, Ketua IWAPI NTB Berikan Kuliah Kewirausahaan Bagi Mahasiswa

Beberapa catatan penting yang disampaikan dalam pertemuan itu, selain soal fleksibilitas menu dan penyediaan air minum, juga terkait pengawasan kualitas gizi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran program MBG.

Dengan adanya perhatian dari pusat dan komitmen pemerintah daerah, diharapkan program MBG di Lombok Barat tidak hanya sebatas program formalitas, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata.

MBG Sebagai Investasi Jangka Panjang

Program MBG sesungguhnya tidak hanya soal penyediaan makanan sehat bagi siswa, tetapi juga bagian dari investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Anak-anak yang mendapatkan asupan gizi seimbang di masa sekolah akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif. Hal ini menjadi modal penting bagi daerah maupun negara dalam menghadapi tantangan masa depan.

Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, pengelola gizi, petani, peternak, hingga UMKM sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program MBG di Lombok Barat.

“Kalau semua elemen bergerak bersama, kita optimis MBG ini akan membawa manfaat ganda. Anak-anak sehat, masyarakat sejahtera,” pungkas LAZ.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *