Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (2024/09/05/ntb-siap-sukseskan-motogp-2024-pj-gubernur-tegaskan-pentingnya-pelayanan-dan-keamanan/" target="_blank" rel="noopener">ITDC) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak di kawasan The Mandalika melalui program-program sosial yang berkelanjutan. Pada Selasa, 10 September 2024, ITDC meluncurkan program pencegahan stunting di Desa Prabu dan kegiatan pojok baca sebagai bagian dari program Mandalika Child Learning Center (CLC) di Bazaar Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Program pencegahan stunting yang diinisiasi ITDC tahun ini menargetkan 32 anak di Desa Prabu, terdiri dari 10 anak dalam kategori Wasting (berat badan sangat rendah untuk tinggi badan) dan 22 anak kategori Stunting (pertumbuhan terhambat). Selama 56 hari ke depan, anak-anak ini akan menerima bantuan makanan tambahan yang padat gizi setiap hari, didampingi dengan edukasi kesehatan untuk orang tua.
Program ini juga mencakup pelatihan bagi ibu-ibu di Desa Prabu melalui demo memasak, yang bertujuan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyiapkan makanan bergizi untuk keluarga. “Kami percaya bahwa penanganan stunting memerlukan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, yang melibatkan berbagai pihak,” ujar Million Sekarsari, Corporate Secretary Group Head ITDC.
Kolaborasi menjadi kunci sukses program ini. ITDC bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Desa Prabu, Puskesmas Kuta, dan Indonesia Chef Association Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu tokoh penting dalam pelaksanaan program ini adalah Chef Anton Sugiono, Duta Pencegahan Stunting Provinsi NTB, yang memberikan edukasi mengenai cara memasak makanan sehat dan bernutrisi tinggi.
Chef Anton, yang juga seorang pakar dalam bidang kuliner dan gizi, memberikan demonstrasi memasak yang praktis dan dapat diterapkan sehari-hari oleh masyarakat. Dengan keterlibatan ahli gizi dari Puskesmas Kuta, program ini memastikan bahwa makanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak, sehingga mampu meningkatkan kondisi kesehatan mereka dalam jangka panjang.
Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTB menunjukkan bahwa di Kecamatan Pujut terdapat 1.680 anak yang berisiko mengalami stunting, dan 698 di antaranya berasal dari desa-desa penyangga kawasan The Mandalika, termasuk Desa Prabu. Menyadari tantangan ini, ITDC telah mengambil langkah signifikan untuk menurunkan angka stunting melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Sebagai contoh, pada tahun 2023, ITDC meluncurkan program serupa di Desa Mertak, di mana 10 anak berisiko stunting menerima bantuan makanan tambahan dan edukasi. Hasilnya, 6 dari 10 anak tersebut menunjukkan perbaikan yang signifikan, terbebas dari status underweight setelah mengikuti program. Tahun ini, di Desa Prabu, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang serupa dengan meningkatkan status gizi anak-anak yang terlibat.
Selain fokus pada kesehatan, ITDC juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan anak-anak di kawasan The Mandalika melalui kegiatan Pojok Baca, yang merupakan bagian dari program Mandalika Child Learning Center (CLC). Program ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan literasi anak-anak di kawasan tersebut, dengan menyediakan perpustakaan keliling yang memudahkan mereka mengakses buku-buku edukatif dan berkualitas.
Kolaborasi antara ITDC, Yayasan Gugah Nurani Indonesia (GNI), dan Pemerintah Daerah Lombok Tengah telah menghasilkan kegiatan pojok baca yang juga dimeriahkan dengan berbagai lomba edukatif seperti lomba mewarnai untuk anak-anak TK. Selain itu, terdapat sesi membaca bersama yang dipandu oleh Duta Baca, menjadikan kegiatan ini tidak hanya mendidik tetapi juga menyenangkan bagi anak-anak.
Program pencegahan stunting dan pojok baca ini merupakan bagian dari komitmen ITDC dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan The Mandalika. Menurut Million Sekarsari, ITDC berperan aktif dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, terutama dalam mendukung generasi muda yang sehat dan cerdas. “Melalui pendekatan komprehensif dalam pencegahan stunting dan peningkatan literasi, kami berharap dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik, baik bagi masyarakat lokal maupun bagi The Mandalika sebagai destinasi wisata unggulan.”
ITDC yakin bahwa investasi dalam kesehatan dan pendidikan akan memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan sosial dan ekonomi di kawasan The Mandalika. “Kami berupaya untuk mengurangi prevalensi stunting serta meningkatkan minat baca pada anak-anak. Dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak, kami optimis bahwa program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lokal,” tutup Million.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, program ini juga dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama dalam hal keberlanjutan dan perluasan jangkauan. ITDC menyadari bahwa untuk menekan angka stunting, dibutuhkan upaya yang konsisten dan berkelanjutan, termasuk pengembangan infrastruktur kesehatan yang lebih baik di desa-desa penyangga kawasan The Mandalika.
Namun, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah dan sektor swasta, tantangan ini dapat diatasi secara bertahap. ITDC berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini dan mencari solusi inovatif agar dampaknya semakin meluas dan berkelanjutan.
Dengan terlaksananya program pencegahan stunting dan pojok baca, ITDC berharap bahwa anak-anak di kawasan The Mandalika dapat tumbuh sehat dan memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut serta dalam mengatasi masalah kesehatan dan literasi di Indonesia.
Pencegahan stunting dan peningkatan literasi bukan hanya tentang memberikan bantuan sesaat, melainkan membangun fondasi yang kuat bagi masa depan generasi muda. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, ITDC berharap dapat melihat generasi cerdas dan sehat yang mampu berkontribusi secara positif bagi pembangunan daerah dan negara.