BeritaBerita ViralBisnisDaerah

Rotary Bantu Berantas Angka Buta Aksara di NTB

×

Rotary Bantu Berantas Angka Buta Aksara di NTB

Sebarkan artikel ini

jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/06/Kedua-Tertinggi-Nasional-Rotary-Bantu-Berantas-Angka-Buta-Aksara-di-NTB-1-250x190.jpg" alt="" width="250" height="190" />Jurnalekbis.com- Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk dalam urutan kedua tertinggi dengan penduduk buta aksara secara nasional. Tercatat angka buta aksara di NTB 11,03 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022. Dibandingkan dengan Bali dan NTT, angka buta aksara di NTB jauh lebih tinggi. Sedangkan posisi teratas provinsi Papua sebesar 18,81 persen.

“Angka buta aksara di NTB 5,37 persen, sedangkan Bali sebesar 4,47 persen. Tingginya angka buta aksara di NTB kami organisasi filantropi tertua di dunia, Rotary International membantu pemerintah daerah,” ujar District Governor 3420 Rotary International Wilayah Timur Indonesia Lina Soeratman, Rabu (14/6).

Baca Juga :  Layanan MNC Play Berubah Jadi Indosat HiFi, Apa Saja Keunggulannya?

Dalam meretas angka buta aksara di NTB khususnya, Rotary Internasional membantu pemerintah dengan menggandeng sejumlah kampus di Kota Mataram. Dimana pihaknya  melakukan rekrutmen volunteer di tiga perguruan tinggi di Kota Mataram untuk membantu pemberantasan buta aksara di NTB. Tiga perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Yarsi Mataram dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram.

“Kami mengajak mahasiswa menjadi pengajar pada daerah yang menjadi project pemberantasan buta aksara di NTB,,” jelasnya.

Dikatakan project yang dilakukan Rotary bersama mahasiswa ini adalah project literasi Belajar Bersama Rotary. Dimana project tersebut bertujuan memerdekakan masyarakat dari buta aksara dengan memberikan buku belajar membaca secara gratis dan bekerja sama dengan guru atau pengajar volunteer.

Baca Juga :  Bule Asal Turki Ditemukan Tewas Terdampar di Pesisir Pantai Torok Aik Blek

“Rendahnya tingkat pendidikan yang tergambar dari angka buta aksara, berpengaruh terhadap tingginya kasus stunting,” tuturnya.

Lebih lanjut, rendahnya pendidikan menyebabkan orang tua tidak mengetahui pola asuh dan pola makan terhadap anaknya. Sehingga anaknya tidak mendapatkan pola asuh dan pola makan yang baik. Hal ini dapat memicu terjadinya kasus stunting, maka dari itu, Rotary International Wilayah Timur Indonesia mulai dari sebagian wilayah Jawa Tengah sampai Papua membagikan 10.000 eksemplar buka secara gratis.

“Buku-buku tersebut sudah dicetak sebanyak 5.000 eksemplar dan dikirim ke wilayah Timur Indonesia seperti Sumbawa, Kupang, Ambon, Lombok dan Papua,” terangnya.

Sebagai informasi, meretas angka buta aksara sendiri sebenarnya sudah dilakukan juga oleh pemerintah NTB, sejak kepemimpinan TGB Muhammad Zainul Majdi. Dimana dengan program buta aksara nol (Absano). Kemudian program tersebut direncanakan akan dilanjutkan kembali, namun hingga ini belum terdengar kabarnya.

Baca Juga :  Akar Kriminalitas, Ribuan Miras Berhasil Disita Polretsa Mataram

District 3420 Rotary International Wilayah Timur Indonesia akan pertemuan di Lombok pada 15 – 17 Juni 2023. Pertemuan ini akan dihadiri lebih dari 270 rotarian dari Indonesia dan luar negeri. Seperti rotary club District 3420, District 3410 Indonesia, District 3272 Pakistan, dan District 9810 Australia.

“Nantinya pemberantasan buta aksara di NTB dimulai dari perkampungan nelayan di Meninting, Lombok Barat,” jelasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *