jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/07/image-9-250x190.png" alt="" width="212" height="161" />Jurnalekbis.com- Puluhan warga lingkungan Mapak Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) berbondong-bondong menyerbu Gerakan pangan murah yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan NTB di lapangan setempat. Rabu (26/7/2023).
Kepala dinas ketahanan pangan NTB Abdul Aziz mengatakan kegiatan Gerakan pangan murah tersebut dilakukan untuk memudahkan akses masyarakat membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasar.
“Kegiatan dalam rangka memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap bahan pokok pangan strategis seperti beras, gula, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Abdul bahwa kegiatan Gerakan pangan murah yang sudah dilakukan ketiga kali di bulan Juli ini, untuk menekan angka inflasi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok di tingkat pedagang.
“Di samping itu juga untuk menekan inflasi di NTB, pada umumnya harapnya angka inflasi ini, bisa ditekan tetapi yang lebih penting adalah keseimbangan antara jual beli dna ongkos produksi oleh produsen sehingga petani menjadi sejahtera pedagang untung dan masyarakat bisa tersenyum,” ujarnya
Dalam gerakan pangan murah ini, pihaknya sengaja memilih lokasi-lokasi strategis dimana banyak warga, dan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Sebelimnya kita sudah survei , ini tempat-tempat yang strategis dan dapat di saksikan bahwa banyak masyarakat yang berbondong-bondong membeli kebutuhan 12 kebutuhan pokok pangan,” tegasnya.
Adapun kebutuhan pokok yang di jual seperti beras medium dijual dengan harga Rp 45.000 hingga Rp. 60.000 per 5 kg, Cabai Rp. 5000/ bungkus, Telur Rp 48.000 hingga Rp. 55.000 per Tray, Minyak Goreng Rp.14.000, Bawang Merah Rp. 15,000/ Bungkus, Gula Pasir Rp. 13.500/ kg, Daging Ayam Rp. 32.000/ kg. dan lain-lain.
Gerakan pangan murah ini, akan terus dilakukan hingga akhir tahun di sejumlah titik di Nusa Tenggara Barat.