BeritaBisnisDaerahEkonomi

Sidak Pasar Pantau Harga Beras, Bulog NTB Stok Beras Masih Aman

×

Sidak Pasar Pantau Harga Beras, Bulog NTB Stok Beras Masih Aman

Sebarkan artikel ini

jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/09/IMG_5051-250x190.jpg" alt="" width="250" height="190" />JE,Mataram- Harga beras di sejumlah pasar, baik di Kota maupun Kabupaten NTB mulai mengalami kenaikkan harga mencapai Rp12.000-14.000/ kilogram (kg). Menekan lonjakan harga tersebut Bulog NTB menggelontorkan beras sebanyak 80-100 ton perhari ke Pasar Tradisional, dan satu pedagang dijatah 1 ton untuk sekali droping dan di droping 2 sampai dengan 3 kali seminggu.Selasa (5/9/2023).

 Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB David Susanto mengatakan, Bulog bersama dengan Dinas pangan/">Ketahanan Pangan NTB, Pemerintah Kota, Polres Mataram, Polda, Kodim, dan perdagangan/">Dinas Perdagangan Kota Mataram melaksanakan dan memantau harga serta ketersediaan di pasar kebon. Dari hasil pantauan bersama tim kondisi beras pada umumnya masih cukup, artinya stok di pasar itu cukup.

Baca Juga :  Dinilai Merugikan, Pemprov NTB Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal

 “Tidak ada kios atau toko di pasar yang tidak jual beras. Di penggilingan pun masih bisa (membeli beras). Khusus pasar kebon roek ini kita menjadwalkan hari selasa dan jumat. Rata-rata kita drop per pedagang itu 1 ton,” ujarnya

 Dari sisi harga untuk harga beras bulog di pasar tidak ada yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk beras medium seharga Rp10.500/kg. Bahkan di semua pasar tradisional di NTB tersedia beras bulog, karena terus digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat akan beras. Terutama pada kondisi harga saat ini yang mengalami kenaikan harga.

 “Memang berbeda-beda waktu ngedropnya. Kalua total seluruhnya rata-rata 80 sampai 100 ton sehari, kalua ini tidak ada pembatasan dan dilaksanakan mulai Januari sampai Desember 2023,” terangnya.

Baca Juga :  Buka Indonesia's FOLU Net Sink 2030, Ini Paparkan Inovasi Pengelolaan Lingkungan Menurut Umi Rohmi

 Untuk masalah harga diakuinya memang pada musim panca kelik dan kondisi panen yang menipis sehingga harga mengalami kenaikan harga. Disatu sisi dengan harga tinggi seperti ini, para petani sumringah namun pembeli meringis. Begitu juga sebaliknya, ketika harga beras pembeli tersenyum, petani menangis. Saat ini stok beras di Bulog 38 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga panen berikutnya.

 “Itu setiap tahun seperti itu, harga beras dari petani sudah tinggi. Kami tadi cek, kalua gabah Rp7.000 dan dari penggilian saja rata-rata Rp12.500 beras. HPP dari pemerintah itu Rp9.950, di penggilingan paling murah Rp12.000 sekarang,” terangnya.

 Terpisah, salah satu pedagang beras di Pasar Kebon Roek, Marsiah  mengatakan harga beras belakangan ini mengalami kenaikan. Pedagang sendiri diberikan harga Rp10.200/kg dari Bulog dan dijual dengan harga Rp10.900/kg. Untuk beras bulog memang banyak dicari pembeli karena harganya lebih murah dari beras yang lain.

Baca Juga :  Desa Wisata Jerowaru Binaan PLN NTB Sukses Raih Penghargaan Kemenparekraf RI

 “Karena dia paling murah berasnya, bagus juga berasnya. Kemarin-kemarin ngeluh dia (masyarakat,red) dari hari Jumat kemarin itu dia naik. Harganya dari Rp 8.600 jadi Rp10.200,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *