jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/09/IMG_1203-250x190.jpg" alt="" width="250" height="190" />JE,Lombok Barat,- Krisis air bersih dampak kekeringan terus meluas di Lombok, kali warga masyarakat dua dusun di desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), kesulitan mendapatkan air bersih. Senin (4/9/2023).
Warga dari dua dusun, yaitu dusun Montang dan dusun Nurbaye, dengan membawa bak hingga jerigen, warga beramai-ramai menyerbu kendaraan tangki milik Polresta Mataram yang membawa lima ribu liter air bersih.
Salah seorang warga Wayan Mustika mengatakan, dampak kemarau terjadi, mereka kesulitan mendapatkan air bersih, untuk keperluan memasak dan minum sehari-hari, mereka terpaksa mengambil air bersih ke desa tetangga yang masih memiliki persedian air bersih sejauh dua kilometer.
“Kering tidak ada air di ini, agak jauh kita mengambil air, kalau saya sering mengambil air di Manggong atau Sarasute, ini sudah lama tidak ada air, syukurlah kita di kasih bantuan air bersih ini, biasanya kita beli air isi ulang, kadang ada yang mengambil air bersih ke tempat sumbernya untuk kebutuhan minum dan masak,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wayan menjelaskan, bagi masyarakat yang tidak kuat mengambil air yang cukup jauh, mereka harus membeli air isi ulang dengan harga Rp.24 ribu, sementara untuk kebutuhan mandi, mereka terpaksa mencari sungai yang masih ada airnya.
“Sementara untuk mandinya gampang kita bisa kemana-mana, karena di rumah jarang ada air, kalau ada yang punya ya punya, kalau yang tidak ada ya tidak ada, Kalau pergalonya di sini ada seharga 24 ribu isi ulang, itu paling-paling seminggu sudah habis , makanya kalau habis kiat,ambil di mata air jauh sekitar dua kilo,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala dusun Montang Made Sukarte mengatakan, krisis air bersih yang melanda warganya, sudah terjadi pada dua pekan terakhir, di sebabkan penampunagn iar atadnag hujan yang ada di desanya, debit airnya sudah menurun, sehingga tidak ada aliran ke rumah warga.
“Ini baru dua mingguan kering ini, karena sudah berkurang air yang mengalir dari atas, ini setiap tahun terjadi setiap musim kemarau,” ungkapnya.
Selama ini warga masyarakat dusun Montang dan Nurbaya, hanya mengandalkan air tadah hujan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun karena musim kemarau, membuat ratusan kepala keluarga kesulitan mendapatkan air bersih.
“Ini sudah mulai terparah, karena sudah tidak ada hujan lebih satu bulan tidak ada hujan, biasanya kalau pas hujan, besar airnya tapi kalau masyarakat minum itu air yang sudah di suling, kalau masyarakat saya disini semuanya terdampak jumlah yang terdampak ada 215 KK tapi dini ada menjadi empat RT kalau jiwanya ada 600 lebih,” ucapnya.
Warga berharap, agar pemerintah daerah kabupaten Lombok Barat, untuk bisa membuatkan sumur bor, untuk mengatasi kekeringan, pasalnya air sumur yang dalam nya hingga 15 meter tidak mengeluarkan air.