jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/09/WhatsApp-Image-2023-09-07-at-15.02.44-250x190.jpeg" alt="" width="204" height="155" />JE,Lombok Utara, – Sebagai salah satu Creating Share Value TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan), BULOG Peduli kembali hadir dalam program “Bulog Peduli Gizi” sebagai bentuk komitmen nyata perusahaan guna menunjang gizi dan pertumbuhan Balita Bawah Garis Merah (BGM) dengan menggelontorkan Beras Fortivit (beras bervitamin) serta melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis kepada Balita dan keluarganya di Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat yang berada di Kaki Gunung Rinjani.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Pemimpin Wilayah BULOG Nusa Tenggara Barat, David Susanto kepada target sasaran dan dihadiri oleh Wakil Lombok Utara sekaligus Ketua TPPS Kabupaten Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, Kepala Dinas Kabupaten Lombok Utara dan perangkat desa setempat.
“Kegiatan “Bulog Peduli Gizi” ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan memberikan penyerahan bantuan beras Fortivit sebanyak 7,650 kg yang diperuntukan bagi 255 Balita di Desa Senaru, untuk konsumsi selama 3 (tiga) bulan dengan pagu alokasi 10 kg per balita per bulannya” tutur David.
David mengatakan beras Fortivit sangat cocok dikonsumsi oleh anak-anak dalam usia pertumbuhan dalam rangka penerapan pola hidup sehat karena kaya akan kandungan mikronutrien, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn).
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang pangan, Perum BULOG memiliki kepedulian terhadap peningkatan gizi masyarakat yang sejalan dengan program Pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 melalui strategi nasional percepatan penurunan stunting.
Selain memberikan bantuan beras Fortivit terdapat pula beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan antara lain kegiatan pemantauan pertumbuhan serta pemeriksaan balita dengan pendampingan dokter serta pemberian edukasi/pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat.
“Kami menghadirkan langsung Dokter Spesialis Anak serta Dokter Pendamping dari Universitas Trisakti untuk memberikan edukasi kepada kader posyandu dan masyarakat dari beberapa penjuru desa di Kabupaten Lombok Utara terkait kepedulian pemenuhan gizi keluarga”, kata David.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara, Dani Karter Febrianto mengatakan trend penurunan kasus stunting di kabupaten Lombok Utara selama 3 tahun terakhir sebesar 19,3% dengan absolut 3823 orang, target nasional stunting Di tahun 2024 sebesar 14%. Dan wasting 5,2%
“kecamatan bayan merupakan kecamatan dengan angka stunting tertinggi di kabupaten lombok utara yaitu 27% dengan kasus tertinggi ada di desa senaru 30,8%. Hal ini menjadi dasar penentuan desa senaru sebagai lokus penanganan pemberian beras fortifikasi oleh bulog yang merupakan salah satu upaya perbaikan gizi khususnya sasaran balita stunting,” ucapnya.
Lebih lanjut Dani mengungkapkan bahwa pencegahan dan penanganan stunting di kabupaten lombok utara secara komprehensif melibatkan seluruh elemen pemerintaha, maupun swasta, baik di tingkat provinsi, kabupaten sampai di tingkat desa dan dusun berupa intervensi spesifik maupun sensitive.
“Penyediaan sarana prasara pengukuran terstandar untuk seluruh posyandu yang ada oleh dinas kesehatan yang saat ini sedang dalam proses distribusi program bulog peduli gizi. Program intervensi terintegrasi kasus stunting dengan pemberian telur selama 90 hari makan di beberapa desa yang ada di kabupaten lombok utara,” terangnya
Selain itu, pemberian makanan tambahan pemulihan berbahan dasar pangan lokal bagi kasus gizi kurang, balita weigth faltering sebagai salah satu upaya pencegahan terjadi stunting pada balita kurang gizi. Upaya preventif berupa penyuluhan konseling, demontarasi pembuatan mp asi yang dilaksanakan oleh opd terkait.
“Melalui momentum yang baik ini, kami mangajak kepada semua pihak untuk meningkatkan perhatian terhadap percepatan penurunan stunting di lombok utara secara terintegrasi, baik di tingkat kabupaten maupun desa dengan menguatkan peran serta kemandirian keluarga dan lingkungan masyarakat sehingga menumbuhkan rasa peduli dan tanggungjawab bersama terhadap kasus stunting,” tegasnya.
Target nasional percepatan penurunan stunting 14% di tahun 2024 bisa kita raih, dengan semangat yang terpatri dalam semboyan lombok utara “tioq tata tunaq”. Semangat kebangkitan menuju kabupaten lombok utara yang bebas stunting.
“Dengan absolut 1028 orang, target wasting kabupaten lombok utara 5,6% di tahun 2023. Kemudian underweight 19,2% dengan absolut 3802 orang, angka ini melampaui target kabupaten 15,8 % di tahun 2023,” pungkasnya.
Setelah sebelumnya dilaksanakan di beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan Barat serta saat ini di NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Utara, menjadi daerah yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Provinsi NTB dengan indeks prevalensi sebesar 22,6%, BULOG akan terus memperluas cakupan BULOG Peduli Gizi ke berbagai Provinsi indonesia/">di Indonesia khususnya di wilayah dengan prevalensi kerawanan gizi yang tinggi.