BeritaNews

Krisis Air Bersih, Polres Lobar Distribusikan 5000 Liter Air

×

Krisis Air Bersih, Polres Lobar Distribusikan 5000 Liter Air

Sebarkan artikel ini
Kunjungi Sosial Media Kami

jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2023/09/IMG_0094-250x190.jpg" alt="" width="199" height="151" />JE-Lombok Barat- Polres Lombok Barat mendistribusikan 5.000 liter air bersih kepada warga terdampak kekeringan krisis air bersih, yang tinggal di atas bukit Dusun Penangak Desa Batulayar Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat.

Untuk menuju titik pendistribusian, petugas kepolisian harus naik turun yang menanjak, sedikit menguji adrenalin petugas kepolisian.

“Di sini masyarakatnya sangat-sangat membutuhkan air, dimana kondisi wilayah masyarakat tidak memiliki sumur sehingga sangat-sangat membutuhkan air,” ungkap Kasubag Bagpal Polres Lombok Barat, Iptu Ahmad. Selasa (12/9/2023).

Lebih lanjut Ahmad menyatakan warga dusun Penanggak sehari-hari hanya mengandalkan air bersih dari tadah hujan, yang ditampung, namun saat musim kemarau melanda, tempat penampungan air mengering, sehingga mereka kesulitan mendapatkan air bersih.

“Keseharian masyarakat di musim hujan, menadah air hujan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk pendistribusian air sebanyak 5000 liter setiap hari, ini titiknya banyak sampai di atas sana , untuk tahap kedua kita pendistribusian air di bagian bawah,” jelasnya.

Baca Juga :  Kawasaki Eliminator: Moge Cruiser Bergaya Retro Sporty dengan Harga Terjangkau

Meski harus menempuh jalan yang menanjak dan medan yang cukup mengkhawatirkan, petugas kepolisian Polres Lombok Barat ini, tetap menerobos jalan tersebut, demi pendistribusian air bersih yang sangat dibutuhkan warga sekitar.

“Memang kalau rasa khawatir pasti ada, namun kita melihat bagaimana masyarakat yang sangat-sangat membutuhkan air , bahkan ada warga yang bilang, dari pada memberikan bantuan beras lebih kasih kami air bersih sangat-sangat membutuhkan air,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga Tahwil mengungkapkan untuk kebutuhan minum dan memasak, mereka terpaksa mengambil air yang jaraknya hingga dua kilometer, dengan menggunakan sepeda motor.

“Kita mengambil air setiap harinya sekitar 2 km, ini sangat membantu kita, terlebih tenaga untuk mengambil air yang cukup jauh,” ucapnya.

Baca Juga :  Curi Beras Untuk Bermain Judi Online, Pria Ini Terancam 7 Tahun Penjara

Pada musim kemarau, tempat penampungan air tadah air hujan, yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kondisinya mengering.

“Air ini kita gunakan untuk masak dan minum, bisanya kita hanya mengandalkan air hujan, yang ditampung, namun karena musim kemarau, tempat penampungan air mengering,” pungkasnya.

Mereka berharap, petugas kepolisian dan pihak pemerintah daerah terus melakukan pendistribusian air bersih, selama musim kemarau ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *