JE- Mataram, Tradisi memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Lombok tidak saja kita jumpai di kampung-kampung, atau kelurahan. Peringatan kelahiran baginda rasulullah ini dirawat di lingkungan sekolah.
Salah satu sekolah yang rutin melaksanakan peringatan Maulid Nabi ini adalah SMK Pertanian Pembangunan, UPTD Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB.
Jumat, 6 Oktober 2023, tidak ada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. jurnalekbis.com/tag/guru/">Guru-guru dan siswa fokus memperingati Maulid Nabi, di musolla sekolah. SMK PP Mataram memperingati maulid dengan cara yang berbeda.
Tidak sekedar peringatan, lalu berlalu begitu saja. Namun, momentum setahun sekali ini juga dimanfaatkan oleh sekolah untuk mendorong para siswa-siswinya menuangkan ide-ide kreatif membuat “dulang” maulid. Memanfaatkan bahan baku pertanian yang ada di sekitar untuk diolah sebagai sajian.
Puluhan dulang berjejer ditengah siswa, guru-guru, dan tamu undangan SMK PP Mataram. Dulang-dulang ini penuh isi, diatasnya ditutup tembolak, yaitu penutup sajian dari daun lontas hasil kerajinan lokal.

islam-.png" alt="" width="1480" height="1552" />
Seperti biasa, peringatan Maulid Nabi di Lombok identik dengan dulang (sajian) tinggi. Di dalam dulang isinya beragam, dari buah-buahan, panganan olahan lokal seperti opak-opak, renggi, ares, sate, empal daging, kedelai, sate pare, urap-urap, dan aneka panganan olahan dan sayur lainnya. Buah-buahan juga tersaji lengkap.
Rupanya, dulang-dulang ini adalah kreatifitas siswa-siswi SMK PP yang dilombakan sekolah. Cara ini dilakukan sebagai salah satu dari Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Apalagi, sekolah saat ini dipermudah dengan adanya kurikulum merdeka belajar yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan yang mendorong sekolah melakukan inovasi dalam mengembangkan kompetensi siswa. Khusus pada momentum maulid, para siswa diberikan keleluasaan berkreasi melalui lomba dan muatan lokal yang dikembangkan.
Untuk tahun 2023 ini, kata Kepala SMK PP Negeri Mataram, Sugiarta, SPi.,M.Pd., M.Si, tema maulid adalah mengangkat kearifan lokal, dengan mengolah produk-produk pertanian menjadi bahan jadi.
Siswa-siswi didorong membuat kiliner lokal, dengan memanfaatkan hasil-hasil alam yang tersedia di sekitar. Dengan cara , para siswa mampu mengembangkan potensi diri mengembangkan industri pangan pangan, muaranya, ada potensi nilai ekomomi yang bisa dikembangkan siswa.
“Dengen terbiasa membuat panganan lokal, dari bahan baku yang ada di sekitar kita. Inilah yang kita harapkan, ada proses industrialisasi dilaksanakan. Sehingga kedepan hasil-hasil pertanian kita tidak hanya dijual dalam bentuk bahan mentah,” kata Sugiarta.
Ia menuntut seluruh siswa harus memiliki kompetensi itu. Karena diharapkan, lulusan-luluusan SMK sekarang dan kedepannya adalah lulusan-lulusan yang berjiwa entrepreneurship dan siap kerja.
“Kalau mereka sudah terbiasa membuat sajian, membuat kuliner lokal, setelah lulus tidak saja mereka hanya bisa masak. Tapi ilmunya ini bisa diterapkan untuk membuka tempat-tempat makan khas lokal misalnya. Lalu kenapa harus dulang, kita berharap, siswa – siswi ini kedepan bisa membuat paket-paket makanan bersama diatas dulang. Itu menarik di daerah-daerah wisata seperti kita di Lombok, NTB,” ujarnya.
“Sehingga dia akan tumbuh jiwa Entrepreneur nya atau jiwa wirausahanya. Jika nanti suatu saat dia bisa saja membuka warung makan, membuat catering termasuk membuat jasa makanan lainnya,” imbuhnya.
Dan yang tak kalah penting adalah, tradisi dan makna peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW tidak boleh dilupakan.(bul)
Kepala SMK PP Negeri Mataram, Sigiarta dengan latar belakang dulang maulid, kreasi siswa. Saat peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.