JE-Mataram- jurnalekbis.com/tag/bursa/">Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak para pengemudi ojek online untuk berinvestasi di pasar modal dengan menggunakan aplikasi saham online yang resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya generasi milenial.
“Semakin banyak masyarakat yang mulai sadar untuk memiliki aset untuk kebutuhan di masa mendatang. Aktivitas investasi terutama di instrumen keuangan seperti Reksadana, Obligasi Pemerintah dan Saham mulai banyak dilirik. Tak ayal memang karena instrumen tersebut dinilai mampu memberikan pertumbuhan diatas inflasi yang ada,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan BEI Nusa Tenggara Barat, Gusti Ngurah Sandiana. Jumat (24/11/2023).
Lebih lanjut Gusti menerangkan bahwa di Nusa Tenggara Barat per Oktober 2023 jumlah investor Pasar Modal (produk saham, reksadana, obligasi dll) sebanyak 119.834 orang, Investor Reksadana sebanyak 114.486 dan Investor Saham sebanyak 44.893 orang.
“Berbagai profesi saat ini juga mulai masuk ke pasar modal, hal ini karena investasi di pasar modal relatif dapat dijangkau oleh masyarakat dengan modal minimum sekalipun,” ujarnya.
Selain itu, untuk memberikan pemahaman sekaligus membangun kebiasaan berinvestasi, Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Barat, mengajak Driver Ojek Online untuk mulai berinvestasi di Reksadana.
“Para Ojol yang terbiasa dengan gawai dan interaksi di aplikasi diajarkan untuk menyisihkan uang hasil keringat untuk dibelikan Reksadana mulai dari Rp10.000 rupiah,” jelasnya.
Walau dengan nilai yang tidak terlalu besar, namun jika dilakukan secara reguler dan dalam jangka panjang tentu saja akan membantu para Ojol untuk memiliki aset di kemudian hari. Edukasi yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BEI Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan Komunitas Grab yang ada di Lombok dengan mendatangi langsung basecamp Ojol masing-masing.
“Hingga kini ratusan driver ojol telah mendapatkan edukasi tentang Reksadana dan langsung memulai berinvestasi,” ucapnya.
Ditambahkan Gusti bahwa program ini, memang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Ojol untuk mulai berinvestasi seraya menghindarkan Ojol dari investasi ilegal, pinjol illegal dan judi online.
“Ini semata-mata untuk mengedukasi para Ojol, agar tidak terjerat dengan investasi bodong dan pinjol ilegal yang marak terjadi,” pungkasnya.