JE- Mataram-Talenthub jurnalekbis.com/tag/indonesia/">Indonesia bekerjasama dengan Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (PTKDN), Kementerian Ketenagakerjaan, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Job Connect dan BBPVP Lombok Timur menyelenggarakan kegiatan Talent Scouting di Mataram yang menghadirkan 44 perusahaan di Ballroom Islamic Center Mataram
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB diwakili oleh Asisten III (Administrasi dan Umum) H.Wirawan Ahmad, S.Si., M.T., dalam sambutan pembukannya menyampaikan beberapa kabar menggembirakan yang diraih oleh Provinsi NTB. Pertama, menjadi Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melalui Program Inovasi PePADU Plus yang diluncurkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. NTB. Karena raihan ini, Prov. NTB mendapatkan Dana Inovasi Daerah (DID) dari pemerintah pusat sebesar Rp 11,5 miliar.
Kedua, berdasarkan data BPS NTB pada Agustus 2023, tercatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB sebesar 2,80%, atau turun 0,09% dibandingkan dengan Agustus 2022 di angka 2,89%. Provinsi NTB adalah daerah dengan tingkat pengangguran terbuka terendah nomor 4 di Indonesia.
“Artinya pengangguran di NTB jauh lebih rendah dari target RPJMN dan daerah-daerah lain di Indonesia,” ujar Wirawan.
Selain itu, Wirawan memaparkan berdasarkan data BPS, laju pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB mengalami pertumbuhan sebesar 72,37 pada tahun 2023 jika dibanding tahun 2022 yang sebesar 71,65. IPM Provinsi NTB masih berada pada kategori capaian tinggi nasional.
Pertumbuhan IPM Provinsi NTB di tahun 2023 mencapai 1,00 persen. Dimana nilai pertumbuhan ini diatas rata-rata pertumbuhan IPM Nasional dan nilai pertumbuhan IPM NTB menempati peringkat ketujuh secara nasional.
“Kegiatan Talent Scouting turut berperan dalam menurunkan angka TPT dan meningkatkan IPM. Disinilah salah satu peran pemerintah, yaitu terus melaksanakan program yang mempertemukan perusahaan dengan pencari kerja (pencaker),” pungkasnya.
Sementara itu, Kadisnakertrans Provinsi NTB I Gde Putu Aryadi, S.Sos, M.H yang menjadi narasumber pada acara Workshop Talent Scouting mengungkapkan salah satu tantangan ketenagakerjaan adalah masih sering terjadi missmatch atau ketidaksesuaian antara skill dan kompetensi SDM dengan kebutuhan industri yang membuat banyak angkatan kerja tidak terserap ke dunia kerja dan menyebabkan angka pengangguran meningkat.
“Hal ini perlu diluruskan, karena memang tidak mungkin pekerja yang kompetensinya tidak sesuai dapat diserap,” ucap Aryadi.
Menghadapi hal ini, Pemda NTB melalui Disnakertrans Provinsi NTB membuat kebijakan untuk memaksimalkan kerjasama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh stakeholders untuk mempersiapkan tenaga kerja agar terserap ke dunia industri dengan meluncurkan program inovasi PePADU Plus sejak tahun 2021. PePADU Plus berhasil mendapat penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023 sebagai Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Tahun 2023.
Program inovasi PePADU Plus sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Melalui PePADU plus, pendekatan pelatihan dirubah menyesuaikan kebutuhan dunia industri sesuai dengan Analisis Job Future. Siswa tidak hanya diberi pelatihan sesuai dengan permintaan industri, tetapi juga langsung praktek di dunia industri, sehingga ketika selesai pelatihan bisa langsung terserap di dunia industri. Dan jika tidak terserap akan diberikan bimbingan manajemen usaha dan bantuan peralatan agar bisa menjadi wirausaha.
Setelah hadir PePADU Plus ini ada perubahan yang cukup signifikan pada angka pengangguran di NTB. Berdasarkan data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 4,22% dengan jumlah pengangguran 130 ribu orang, menurun di tahun 2021 menjadi 3,01% dengan jumlah pengangguran 82.490 orang, menurun di tahun 2022 menjadi 2,89% dengan jumlah pengangguran 80.830 orang dan kembali menurum pada Agustus tahun 2023 menjadi 2,80%. Turun 0,09% dari yang sebelumnya di tahun 2022 sebesar 2,89%. Padahal angka angkatan kerja baru bertambah sejumlah 123 ribu orang.
“Di tengah peningkatan angkatan kerja, ditambah peluang kesempatan kerja yang stagnant, ternyata kita mampu mengurangi angka TPT jauh dari capaian RPJMD dan RPJMN. Tentu ini merupakan suatu prestasi,” ujar Aryadi.
Perpres Nomor 68 tahun 2022 semakin dikuatkan dengan adanya Perpres Nomor 57 Tahun 2023 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan. Perpres ini mewajibkan pemberi kerja (dunia industri) memberikan informasi pekerjaan melalui satu sistem kepada pemerintah. Dalam laporan harus memuat identitas pemberi kerja; nama, jabatan dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan; masa berlaku lowongan kerja; hingga informasi jabatan dan lainnya.
“Dengan adanya Perpres ini, pemerintah daerah bisa mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan oleh dunia industri, sehingga bisa menyiapkan kompetensi para pencari kerja,” ucap Aryadi.
Pemerintah harus bisa menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Untuk itu, Ia memberikan instruksi kepada lembaga pelatihan agar menyesuaikan kurikulum pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Sehingga lulusan bisa terserap ke dalam dunia industri.
“Harapannya melalui PePadu Plus serta dikuatkan dengan Perpres No. 68 Tahun 2022 dan Perpres No. 57 Tahun 2023, 80% peserta pelatihan terserap bekerja ke dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri. Sisanya 20%, 10%nya bisa melanjutkan pendidikan, dan 10% yang tidak terserap akan diberikan bimbingan manajemen usaha, akses pemasaran dan bantuan peralatan usaha agar bisa menjadi wirausaha mandiri dan untuk NTB maju dan melaju,” tutur laki-laki yang juga akrab disapa Gede tersebut.
Sementara itu, Perwakilan Talent Scouting M. Miqdad Nizam Fahmi dalam pemaparannya membagikan beberapa tips agar pencaker bisa dilirik oleh perusahaan, karena masih ditemukan banyak pencaker tidak memahami cara melamar pekerjaan
Berikut tips agar pencaker bisa dilirik perusahaan, diantaranya: memiliki etos kerja, terus mencari lowongan pekerjaan, memperbaiki resume dan CV yang disesuaikan dengan jabatan yang ingin dilamar, dan meriset perusahaan yang akan di lamar.
Berdasarkan talent scouting yang telah dilaksanakan di 10 kota, masih banyak ditemukan pencaker yang memiliki skill tetapi kurang komunikatif.
“Oleh karena itu, kepada talenta muda saya berpesan untuk Never stop learning because life never stop teaching,” ujar Fahmi.
Perwakilan PT. Pintar Edutech lham Maulana menjelaskan PT. Pintar Edutech adalah platform digital pengembangan diri dan sudah berdiri sejak 8 tahun silam. Selama masa pandemi COVID-19, platform ini membantu pemerintah Indonesia dengan memberikan pelatihan untuk Kartu Prakerja.
“Kita memiliki 3 produk pembelajaran utama, yaitu Kuliah, Kursus, dan Korporasi. Pada produk Kuliah ini, mereka bekerja sama dengan mitra universitas untuk menyediakan Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) dan membantu menjalankan digitalisasi dalam proses pembelajaran,” ujar Ilham.
Pada kesempatan itu, Ilham berbagi tips agar siap dan berhasil melalui tahap wawancara kerja. Pertama, sebelum melakukan tes wawancara, pencaker perlu mencari informasi tentang perusahaan yang dituju. Kedua, mempersiapkan pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Ketiga, memiliki sikap profesionalisme/disiplin. Keempat, berpakaian rapi dan sopan. Kelima, memiliki attitude. Keenam, menjawab pertanyaan dengan relevan/jangan bertele-tele. Ketujuh, memiliki integritas.
“Jangan lupa evaluasi diri saat tidak lolos tahap wawancara. Tanyakan ke bagian HRD apa yang menyebabkan pencaker tidak lolos tahap wawancara. Jadi ke depannya, pencaker bisa membenahi diri dengan meningkatkan skill melalui kegiatan seminar dan sertfikasi,” ujar Ilham.