BeritaBisnisDaerahEkonomiNews

Inflasi Bulanan Gabungan di NTB Lebih Rendah Dibandingkan Inflasi Nasional

×

Inflasi Bulanan Gabungan di NTB Lebih Rendah Dibandingkan Inflasi Nasional

Sebarkan artikel ini

JE-Mataram-Badan Pusat Statistik (jurnalekbis.com/tag/bps/">BPS) NTB menyebutkan bahwa Inflasi gabungan di Provinsi NTB mengalami penurunan sebesar 0,35 persen, angka inflasi provinsi NTB berada di bawah nasional sebesar 0,41 persen. Secara Gabungan dua kota pada bulan Desember 2023 nilai inflasi tahun kalender atau year to date (y–to–d) sebesar 3,02 persen, dan nilai inflasi tahun ke tahun yaitu sebesar 3,02 persen.

Hal itu disampaikan oleh kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin saat menyampaikan berita rilis resmi statistik di aula Tambora BPS NTB, Selasa (02/01/24).

“Alhamdulillah inflasi Kita di NTB terus mengalami penurunan. Nilai ini lebih rendah dibandingkan nilai inflasi bulanan nasional,” jelasnya.

Baca Juga :  NTB Tuan Rumah Rakornas Kepemudaan 2024, Semangat Putri Mandalika Jadi Inspirasi

Ia menyebutkan bahwa untuk kota Mataram pada bulan Desember 2023, nilai inflasi Month to month (m-to-m) pada bulan Desember 2023 yaitu 0,29 persen, nilai inflasi tahun kalender atau year to date (y–to–d) sebesar 3,04 persen, dan nilai inflasi tahun ke tahun yaitu sebesar 3,04 persen.

Sedangkan kota Bima pada bulan Desember 2023, nilai inflasi Month to month (m-to-m) pada bulan Desember 2023 yaitu 0,56 persen, nilai inflasi tahun kalender atau year to date (y–to–d) sebesar 2,91 persen, dan nilai inflasi tahun ke tahun yaitu sebesar 2,91 persen.

Dijelaskannya bahwa Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima besar komoditas penyumbang inflasi gabungan pada bulan Desember yaitu Angkutan Udara sebesar 0,1228, Tomat 0,0970, cabai merah 0,0572, bawang merah 0,0534, dan Emas perhiasan 0,0302. Adapun 5 komoditas yang menahan inflasi yaitu yang mengalami penurunan harga yaitu daging ayam ras, tongkol diawetkan, ikan bandeng (Ikan Bolu), cumi-cumi dan Udang Basah.

Baca Juga :  Museum NTB Pamerkan Warisan Islam di Biennale Internasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *