JE-Mataram – jurnalekbis.com/tag/dinas-perindustrian/">Dinas Perindustrian Provinsi NTB menggandeng Joongla, sebuah komunitas yang mengkombinasikan seni dengan kreasi kuliner unik Nusantara, untuk melatih para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) kuliner di Pantai Sunset Land, Loang Baloq Kota Mataram, untuk membuat kreasi kuliner lokal menjadi kuliner berkelas. Kamis (15/2/2024).
Selama beberapa hari terakhir, tim dari Joongla melatih seluruh juru masak yang ada di pantai Sunset Land Kota Mataram untuk membuat kreasi menu-menu lokal menjadi unik dan tidak biasa.
Dalam pelatihan ini adalah IKM menyajikan beberapa kreasi menu kuliner loka, dan tak kalah penting setiap menu disajikan lengkap dengan historisnya. Sehingga, menikmati menu kreasi ini tidak sekedar menjawab urusan indra perasa, tetapi sekaligus mendapat edukasi tentang histori menu.
Chef/ Co-Founder & FnB Director Joongla, Dimas Putra Pratama mengatakan, NTB memiliki keunikan bahan baku pangan lokal. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan di NTB dalam beberapa bulan terakhir.
“Ada tiga komponen dasar yang selalu ada di setiap kuliner NTB, apapun jenis kuliner tersebut. Diantaranya terasi lokal, minyak kelapa lokal, dan cabai.,” ungkapnya.
Ditambahkan Dimas,bahwa dengan mengkombinasikan menu lokal ini, dapat menjadikannya menu mendunia. Menurutnya, beberapa juru masak yang sudah diajarkan berkreasi ini sudah mampu membuat kreasi menu lokal sebagaimana ciri khas menu Joongla.
“Tinggal diperkuat pendampingan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti mengatakan, Pantai di Loang Baloq Kota Mataram memiliki potensi destinasi wisata yang cukup menjanjikan jika dikembangkan.
Hadirnya sejumlah tempat tongkrongan pinggir pantai di Sunset Land menurutnya menjadi salah satu potensi besar destinasi pariwisata dengan banyaknya kunjungan yang didominasi generasi usia millennial.
“Disini banyak sekali generasi millennial datang setiap hari untuk menikmati sunset, ini potensi untuk mengenalkan dan menyajikan kuliner-kuliner lokal. Kalau generasi millennial ini diberikan menu biasa seperti nasi goreng, poteng, dan lainnya, mereka tidak mau. Dan terancam generasi ini akan meninggalkan kuliner lokalnya,” katanya.
Karena itu, mengkreasikan menu lokal ini dengan melibatkan Joongla, diharapkan generasi NTB akan tertarik dan lebih dekat dengan menu lokalnya. Sehingga kedepan menu-menu lokal ini dapat dipertahankan.
Joongla memiliki keunikan kuliner dengan citarasa kelas dunia. Hal ini juga relevan dengan pengembangan NTB sebagai destinasi wisata dunia.
“Kita menjadi tuan rumah event-event internasional. Lokasi ini bisa menjadi alternatif untuk menikmati kuliner lokal dengan cita rasa kelas dunia. Kalau ini sudah hidup, IKM hidup, ekonomi juga akan hidup. Kita akan berkoordinasi juga dengan Pemkot Mataram untuk menjadikan lokasi ini sebagai destinasi percontohan,” pungkasnya.