JE-Lombok Timur- OJK NTB menjadi pembicara dalam acara Dialog Publik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sosial dan Kesehatan (ITSKes) Muhammadiyah Selong dengan Tema “Urgensi Literasi Keuangan Syariah bagi Mahasiswa” pada hari Senin, 18 Maret jurnalekbis.com/tag/2024/">2024 di Aula Kampus ITSKes Muhammadiyah Selong.
“Kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 orang peserta dari unsur perwakilan organisasi pemuda dan pengurus BEM dari perguruan tinggi se-Lombok Timur. Pada kesempatan tersebut, pemateri dari OJK NTB menyampaikan materi mengenai pentingnya literasi dan inklusi keuangan Syariah, serta peran mahasiswa dalam mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan dimaksud,” ungkap Analis Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, EPK, LMS OJK Provinsi NTB, Muhammad Abdul Mannan. Rabu (27/3).
Perlu diketahui bahwa saat ini posisi indeks literasi keuangan Syariah secara nasional sebesar 9,14%, di bawah rata-rata indeks literasi keuangan komposit sebesar 49,68%. Demikian pula halnya di NTB, dimana indeks literasi keuangan Syariah mengalami koreksi sebesar 8,54% dari 22,05% pada tahun 2019 menjadi 13,51% pada tahun 2022.
“Adapun indeks inklusi keuangan syariah di NTB tumbuh sebesar 1,91% dari 16,27% pada tahun 2019, menjadi 18,18% pada tahun 2022. Untuk itu OJK NTB terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan Syariah dalam rangka mendukung terciptanya ekosistem keuangan syariah yang ideal,” ucapnya.
Penyelenggaraan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Gebyar Ramadan Keuangan (GERAK) Syariah di NTB, yaitu program Kampanye Nasional Keuangan Syariah di bulan Ramadan yang berlangsung antara 13 Maret 2024 – 10 April 2024, dengan tagline Berburu Berkah Ramadan melalui Keuangan Syariah.
“Bentuk kegiatan GERAK Syariah diantaranya berupa pelaksanaan Kajian dan Obrolan Seputar Keuangan Syariah (KOLAK), serta Kompetisi Keuangan Syariah di bulan Ramadan (KURMA),” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness dan pemahaman masyarakat terkait produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya mendorong peningkatan inklusi keuangan terhadap produk dan layanan keuangan Syariah.
