BeritaBisnisDaerahEkonomiFoodsNews

TPID NTB Luncurkan Warung Pantasi Mentaram Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga

×

TPID NTB Luncurkan Warung Pantasi Mentaram Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga

Sebarkan artikel ini

jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2024/03/bi-180x130.png" alt="" width="180" height="130" />JE-Mataram – Warung Pantasi Mentaram (Warung Pantau Tanggap Inflasi Menuju Target Aman) yang baru diresmikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Kota Mataram di Pasar Tradisional Kebon Roek, Kecamatan Ampenan, langsung diserbu warga masyarakat.

Warga rela antri bahkan berebut untuk mendapatkan berbagai komoditas yang dijual dengan harga di bawah harga pasar, seperti beras, gula, minyak goreng, bawang merah, cabai, dan telur.

“Masyarakat itu melihat bahwa memang sebenarnya ketersediaan pasokan itu ada. Dia tidak perlu melakukan pembelian dan tidak menimbun, tidak panik,” kata Kepala Kantor Wilayah ntb/">BI NTB, Berry A. Harahap.

Baca Juga :  4 Tersangka Curanmor dan Pencurian HP Diringkus Polres Sumbawa Barat!

Warung Pantasi Mentaram menyediakan berbagai komoditas yang harganya sering bergejolak, seperti Beras premium dijual seharga Rp 13.000 per kilogram, beras medium Rp 52.000 per 5 kilogram, minyak goreng Rp 15.500 per liter, bawang merah Rp 14.000 per kilogram, cabai rawit Rp 27.000 per kilogram, dan telur Rp 54.000 per trai. Kehadiran warung ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

“Ini lah kita bikin warung Pantatis Mentaram. Ke depan, bersama koperasi, Pemprov, dan Pemkot, kita akan membuat beberapa pasar seperti ini,” ujar Berry.

Tujuan utama dari Warung Pantasi Mentaram adalah untuk mengurangi rantai tata niaga, sehingga keuntungan produsen dan konsumen dapat terjaga.

Baca Juga :  Persembahkan 67 Persen Suara, ARPG NTB Gelar Konvoi Damai dan Goyang Gemoy

“Produsen nanti dapat harga yang pasti dan lebih baik, kemudian dari konsumen dengan harga, karena kita memotong rantai tata niaga harganya tentu akan lebih bagus, sehingga meningkatkan kesejahteraan,” jelas Berry.

Selain itu, BI bersama TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) juga mengembangkan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan produksi dan menekan harga.

“Kalau pasokan harian, kita bekerjasama dengan klaster termasuk secara reguler. Berapa kebutuhannya akan disampaikan, seperti bawang dan cabai produksinya banyak. Sementara untuk komoditi beras, gula, dan minyak kita bekerjasama dengan Bulog,” kata Berry.

Warga yang berbelanja di Warung Pantasi Mentaram mengaku senang dengan harga yang ditawarkan.

“Saya beli bawang merah sama beras, harganya cukup stabil dan bagus,” kata Sri Endang, salah satu pembeli.

Baca Juga :  Dua Pekan Gelar Operasi Antik 2023, Polda NTB Ungkap 18 Kasus dengan 35 Tersangka

“Ini untuk kebutuhan lebaran. Beras ini untuk zakat fitrah. Bawang merahnya sangat murah dibandingkan di harga pasar, kalau di sini hanya 14 ribu,” kata Endang.

Keberhasilan Warung Pantasi Mentaram menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan BI dalam menstabilkan harga pangan di tengah inflasi mulai menunjukkan hasil. Ke depan, diharapkan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *