BeritaBisnisGaya HidupNews

Hobi Koleksi Sepatu, Zunaidin Sukses Bisnis Sepatu Second Brand

×

Hobi Koleksi Sepatu, Zunaidin Sukses Bisnis Sepatu Second Brand

Sebarkan artikel ini
Zunaidin
Zunaidin
Kunjungi Sosial Media Kami

JE-Lombok Barat- Berawal dari kecintaan terhadap sepatu, Zunaidin, seorang pria di Kecamatan Lembar, Lombok Barat, berhasil mengubah hobinya menjadi peluang jurnalekbis.com/tag/bisnis/">bisnis yang menguntungkan. Pria berusia 38 tahun ini kini menjadi salah satu penyumbang ekonomi lokal dengan bisnis sepatu impornya yang berkembang pesat.

Awalnya, Zunaidin hanya membeli sepatu online untuk koleksi pribadinya. Namun, karena melihat banyak orang yang menyukai model sepatu yang ia beli, ia memutuskan untuk mencoba menjualnya kembali. Modal awal hanya Rp2.000.000 untuk membeli sepatu dari teman di Medan dan Palembang.

“Saya jual ke teman, tetangga, dan coba posting di media sosial Facebook. Alhamdulillah, peminatnya cukup lumayan,” ujar Zunaidin. Senin (15/4).

Baca Juga :  Para Riders MotoGP 2023 Akan Berpartisipasi Transplantasi Karang

Zunaidin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan bisnisnya. Ia melakukan siaran langsung di media sosial dan membuka toko online. Tak disangka, banyak peminat yang datang dari luar Lombok, seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Mungkin karena banyak yang belum tahu tentang barang-barang import bermerek di Lombok,” jelas Zunaidin.

Harga sepatu yang dijual Zunaidin berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000, tergantung kondisi barang. Ia menargetkan penjualan 100 pasang sepatu dalam seminggu.

“Sepatu import yang paling diminati di Lombok adalah merek-merek Asia seperti Nike, Adidas, dan Jordan,” ungkap Zunaidin.

Selain itu, Zunaidin menyisihkan hasil penjualan sepatu untuk didonasikan kepada anak yatim dan warga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan darmawan.

Baca Juga :  Pura-Pura Nolong Korban Kecelakaan, Dua Pria Ini Jutrsu Curi HP Korban

“Kalau Zuvin Thrift Sekarang Konsep nya “Membeli Berarti Bersedekah” , jadi setiap pembelian ada kita sisihkan memang dari penjualan,” pungkasnya.

Kisah Zunaidin menunjukkan bahwa hobi dan passion bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan keuletan, Zunaidin berhasil mengubah hobinya menjadi sumber pendapatan dan berkontribusi pada ekonomi lokal.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *