JE-Mataram – jurnalekbis.com/tag/agus/">Agus K Saputra kembali meluncurkan karya puisinya dengan judul “Pertemuan Kecil”. Kali ini, ia menghadirkan sebuah konsep unik dengan menggabungkan kata-kata dan lukisan.
Buku ini merupakan kumpulan puisi yang terinspirasi dari karya seni lukis dan foto dari berbagai seniman. Agus berhasil menerjemahkan keindahan visual ke dalam rangkaian kata-kata yang penuh makna dan perasaan.
Kreativitas Baru dan Tantangan
Menurut Kongso Sukoco, seorang penulis, jurnalis, dan pegiat teater, Agus tidak kehabisan ide untuk menulis puisi. Ia memilih untuk mencoba hal baru dan berbeda dengan menerjemahkan karya seni rupa menjadi puisi. Hal ini menjadi tantangan dan kesempatan bagi Agus untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya.
“Ia mungkin juga ingin mengeksplorasi hubungan dan interaksi antara seni sastra dan seni rupa, yang keduanya merupakan bentuk ekspresi seni yang indah dan bermakna,” ujar Kongso.
Kekuatan Kata dan Keindahan Visual
Isnan Sudiarto, penikmat sastra dan budaya dari Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kekuatan kata dalam puisi berbeda dengan foto. Kata-kata dapat menjelajahi lebih dalam dan memberikan interpretasi yang berbeda dari objek yang sama.
“Makanya, tulisan yang bagus adalah bagaimana kuasa kata. Jadi kita itu harus ‘dikolonialisasi’ oleh bahasa. Kita harus ditundukkan oleh bahasa,” cetus Isnan.
Bagi Agus sendiri, karya lukis selalu mengundangnya untuk menelisik lebih jauh dan menikmatinya dalam pikiran yang mendalam. Hal ini kemudian terwujud dalam bentuk narasi melalui puisinya.
Lebih dari Sekadar Puisi
Kumpulan puisi “Pertemuan Kecil” ini tidak hanya menghadirkan puisi yang terinspirasi dari lukisan. Agus juga berhasil “memuisitisasi” instrumentalia dari Krakatau Band berjudul “Senja”.
Selain itu, empat judul puisi dalam buku ini, yaitu “Celepen”, “Muih”, “Dilema”, dan “Gempa Lombok: Ingatan Melawan Lupa”, dimusikalisasi oleh Soni Hendrawan.
Apresiasi Seni yang Unik
Kongso Sukoco menilai bahwa transformasi pengalaman visual ke dimensi bahasa yang dilakukan Agus K Saputra merupakan bentuk apresiasi seni yang unik. Hal ini menjadi reinterpretasi ekspresi visual melalui kata-kata dan bahasa puisi.
“Kita meresapi perasaan dan emosi yang muncul saat melihat lukisan, dan kita melakukan re-kreatif sebuah ekspresi visual,” tandas Kongso.
Kumpulan puisi “Pertemuan Kecil” ini tidak hanya menawarkan keindahan kata-kata, tetapi juga membuka ruang interpretasi baru bagi para penikmat seni. Perpaduan visual dan puisi ini menjadi sebuah pengalaman artistik yang unik dan menarik untuk dinikmati.